أنشرها:

MADINAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Madinah terus memantau kondisi kesehatan jamaah yang mendapat perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara berkala.

"Kami cek tadi ada yang dirawat. Sebagian besar yang dirawat sudah kembali ke hotel. Alhamdulillah sudah sehat," Kepala PPIH Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi usai memantau kondisi kesehatan jamaah di KKHI Madinah, Kamis.

Dalam pemantauannya, Ali langsung disambut Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Madinah Karmijono beserta jajaran. Keduanya langsung masuk ke ruang perawatan dan berbincang dengan peserta calon haji yang dirawat.

Dari perbincangannya, rata-rata jamaah yang dirawat adalah mereka yang kelelahan serta memiliki komorbid, karena tak sedikit jamaah yang langsung pergi ke Masjid Nabawi setibanya di Madinah.

Padahal, jamaah kerap diingatkan untuk lebih dulu beristirahat dan tidak memaksakan diri beribadah di Masjid Nabawi. Namun karena semangat mereka yang tinggi, jamaah memaksakan diri meski kondisi masih belum stabil imbas perjalanan panjang dari Indonesia.

Selain itu, jamaah juga banyak yang lupa membawa obat pribadi atau tidak disimpan di saku baju maupun tas pinggang. Sehingga ketika waktunya minum obat rutin, menjadi tak terminum dan membuat komorbid kembali kambuh.

Hal lainnya yang membuat kondisi kesehatan menurun adalah jarang minum air dan menahan kencing. Jamaah menganggap dirinya tidak haus, atau sama sekali tidak minum agar tidak kencing saat berada di Nabawi.

"Karena saat ini sudah mulai pendorongan ke Makkah jamaah, kita harapkan jamaah bisa segera pulih," kata dia.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah Karmijono terus mengingatkan agar jamaah mengusahakan untuk kencing dan tak menahannya ketika di Nabawi.

Paling penting, kata dia, obat-obatan pribadi harus terus dibawa guna mencegah penyakit komorbidnya kambuh. Dengan begitu, jamaah akan nyaman saat melaksanakan ibadah.

"Harus selalu dibawa dan sering minum. Jangan menahan lapar juga. Karena kalau abai, saya sedih jamaah yang menunggu 13 tahun untuk pergi haji malah harus dirawat. Jadi harus dijaga betul kondisi kesehatannya," kata dia.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)