JAKARTA - Musisi asal Inggris, James Blake mengkritisi apa yang terjadi di dunia musik saat ini. Penyanyi yang juga penulis lagu dan produser itu menilai banyak pihak yang harus dikritisi.
“Jika kita menginginkan musik berkualitas, seseorang harus membayarnya,” tulis James Blake dalam unggahan Instagram, Senin, 4 Maret.
“Layanan streaming tidak membayar dengan layak, label menginginkan potongan yang lebih besar dari sebelumnya dan hanya duduk dan menunggu sampai anda menjadi viral, TikTok tidak membayar dengan layak, dan tur menjadi sangat mahal bagi sebagian besar artis “ lanjutnya.
Dari apa yang dilihatnya, Blake memaklumi jika seseorang memanfaatkan momen viral untuk meraup keuntungan dari banyak hal.
اقرأ أيضا:
Namun, Blake nerasa seharusnya seorang musisi mendapatkan penghasilan dari musiknya, bukan hal lain di luarnya.
“Sesuatu yang saya terus lihat adalah 'jika anda cukup beruntung untuk menjadi viral, gunakan saja eksposur itu untuk menghasilkan pendapatan dengan cara lain'. Musisi harus bisa menghasilkan pendapatan melalui musiknya,” kata musisi 35 tahun itu.
“Apakah anda menginginkan musik yang bagus atau anda menginginkan apa yang anda bayar?”
Blake juga mebgkritisi bagaimana produksi musik saat ini lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas, dan cenderung tidak memberikan keuntungan kepada musisi.
“Dan ngomong-ngomong, karena memproduksi musik yang cepat lebih murah, musik sintetis dimasukkan di streaming setiap pekan untuk mengkapitalidasi kekuatan modelnya. Perhatikan bagaimana model mempersiapkan anda untuk musik yang dihasilkan AI, yang tidak memberikan bayaran apapun kepada musisi.”
Unggahan James Blakr itu disukai banyak musisi lain, seperti Rich Brian dan Charlie Puth. Bahkan Puth mengunggah kembali pernyataan Blake di Instagram Stories.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)