The trend of music festivals in Indonesia has mushroomed recently. This situation provides many opportunities for musicians in the country to show action after'sleeping' for more than 2 years from the iingar of entertainment in the realm of local music.
The presence of various concepts of music festivals is even more interesting for music lovers to experience different experiences in every time they watch art performances.
Pentasik bisa disebut sebagai festival musik yang akan memberikan warna segar dan pengalaman menarik dalam frame perkseran Tanah Air. Diisi oleh produktur Visinesia Live, Pentastic siap menghadirkan performan seni musik pop metal (melayu total) menjadi budaya yang popul, seru dan memorable bagi para penggemar musik Tanah Air.
Pentasik bisa dikatakan sebuah festival musik yang berbeda dengan festival pada umumnya. Karena festival ini mengangkat genre musik pop meyu yang menjadi budaya popular di skena musik Indonesia. Kita banyak melibatkan sejumlah musisi besar dan bisa dibilang legender di genre pop melayu juga dangdut, untuk ditampilkan dalam satu stage festival. Lewat tema Hits Metal (melayu total) yang kita usung, penonton akan dibuat bergoyanggung sepanjang pertunan! ujar Dipta, Direktor Visinesia Live dalam keterangan yang diterima.
The event, which will be held in 8 major cities in Indonesia, will visit music lovers in Bandung, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Medan, Lampung, Pekanbaru, and close in Jakarta. Pentastics already have a line-up that will make music lovers shake en masse. Among them are Setia Band, Happy Asmara, Mayor of Band, Kangen Band, Repvblik Band, King Nassar, Mutia Ayu, and many other cool names.
اقرأ أيضا:
To be able to witness Pentastic, the promoter sold the price of this show starting from Rp. 100,000. And now tickets can be booked at Goers.com at a special price.
Kami ingin menjadikan Pentastic ini sebuah festival yang digemati oleh masyarakat pencinta musik Tanah Air. Kesuksian Pentastic nantinya akan menjadikan proyek relay festival musik lainnya dalam konsep yang berbeda. Kalau sekarang genrenya pop melayu, ke depan mungkin musik rock, pop, koplo, campursari dan sebagainya, tutup Dipta.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)