JAKARTA - Berpergian untuk libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru bisa dilakukan dengan berbagai transportasi, salah satunya menggunakan mobil. Jika berpergian dengan mobil dan mengemudi, Anda harus menghindari microsleep.
Microsleep merupakan fase tidur singkat yang berlangung kurang dari 30 detik dan jarang disadari. Melansir dari WebMD, Selasa,17 Desember 2024, selama fase tersebut seseorang akan kehilangan kesadaran atas apa yang sedang dilakukannya.
Microsleep ditandai dengan perubahan perilaku, seperti menutup mata sebentar atau kehilangan fokus. Tentunya hal ini sangat berbahaya jika terjadi saat mengemudi, karena bisa menyebabkan kecelakaan yang berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
Penyebab utama dari microsleep adalah kurangnya waktu tidur. Tidur kurang dari 4 jam, meski hanya dalam satu malam dapat mengakibatkan peningkatan terjadinya microsleep.
Selain kurang tidur, penyebab lain microsleep dapat berkaitan dengan fisik dan mental. Mulai dari gangguan tidur, obesitas, depresi, kecemasan, dan lainnya.
Adapun mereka yang mengalami microsleep mengalami berbagai gejala. Seperti terbangun karena tubuh tersentak atau kepala terasa jatuh ke depan, menguap atau mengedip berlebihan, tidak menyadari sesuatu yang baru terjadi, hingga sulit memproses informasi.
Mengetahui bahayanya microsleep tersebut jika terjadi, terlebih pada saat mengemudi, maka harus dilakukan pencegahan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya adalah berikut ini.
1. Tidur dalam waktu singkat
Jika Anda sudah merasa ngantuk, tidurlah sejenak untuk mencegah terjadinya microsleep. Tidur selama 20 menit atau lebih akan sangat membantu dan membuat tubuh Anda merasa segar kembali.
2. Ngobrol dengan seseorang
Percakapan membangunkan sel-sel dalam otak. Selain itu, berbicara juga mempercepat pernapasan dan memompa oksigen ekstra ke dalam aliran darah, yang dapat mengatasi rasa ngantuk.
BACA JUGA:
3. Kosumsi kafein
Mengonsumsi kafein, seperti dari kopi bisa membantu mengatasi rasa ngantuk. Biarkan sekitar 30 menit agar kafein bekerja dengan baik untuk membuat tubuh merasa segar. Namun, usahakan untuk tidak mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan waktu tidur.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)