Bapanas: Presiden Terima Agricola Medal Bukti RI Konsisten Jaga Pangan
JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Agricola Medal dari Food and Agriculture Organization (FAO) bukti Indonesia tetap konsisten dalam menjaga ketahanan pangan.
"Kita semua patut berbangga karena penghargaan Agricola Medal ini diberikan karena Bapak Presiden (Jokowi) yang dinilai konsisten memerangi kelaparan dan kemiskinan serta penguatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat," kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Arief menuturkan, FAO kembali memberikan penghargaan di sektor pangan setelah 39 tahun yang lalu Presiden Soeharto mendapat penghargaan dari FAO Indonesia atas keberhasilan swasembada pangan.
"Ini bukti komitmen nyata dari pemerintah Indonesia dalam menggeber sektor pangan," ujar Arief.
Menurut Arief, sinergi hulu hingga hilir oleh seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci penting dalam membangun ekosistem ketahanan pangan yang kuat di Indonesia
اقرأ أيضا:
"Dan fokus pada kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan sebagai produsen pangan. Karena itu, Bapak Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada petani di seluruh Indonesia," tutur Arief.
Di tengah berbagai tantangan global, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi yang terkendali di saat beberapa negara lain mengalami lonjakan inflasi yang signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi secara tahunan pada Juli 2024 berada di angka 2,13 persen. Ini turun dari inflasi bulan 2024 sebesar 2,84 persen.
Sementara Inflasi volatile food secara tahunan di Juli 2024 sebesar 3,63 persen. Ini menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,96 persen. Beras menjadi salah satu komoditas penyumbang utama andil inflasi secara tahunan sebesar 0,47 persen.
Sementara itu, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) tetap terjaga di atas 100 persen. Pada Juli 2024, NTP bertumbuh positif 0,84 poin menjadi 119,61 dari bulan sebelumnya yang 118,77.
Sementara untuk NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) menjadi 108,32. Pemerintah pun berhasil jaga indeks NTPP terus stabil di atas 100 poin sejak Oktober 2022.
Selanjutnya apabila dilihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), subsektor tanaman pangan di triwulan kedua tahun 2024 ini tercatat menorehkan angka tertinggi sebesar 69,09 secara kuarter dibandingkan subsektor lapangan usaha lainnya.
Sementara laju pertumbuhan secara tahunan, pertumbuhan subsektor tanaman pangan kembali positif menjadi 12,50 setelah pada triwulan sebelumnya -5,50.
Bapanas mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh petani, peternak, dan nelayan di seluruh Indonesia, juga pemangku kepentingan terkait, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN pangan, asosiasi dan pelaku usaha, kelompok masyarakat, komunitas hingga media atas kontribusi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
"Mari kita terus upayakan langkah-langkah pengendalian inflasi, khususnya pada inflasi pangan dengan berbagai program strategis," ucapnya.
Selain itu, Bapanas juga terus menggalakkan Gerakan Pangan Murah (GPM), fasilitasi distribusi pangan, mendorong kerja sama antardaerah dalam menjaga stabilitas pangan.
"Itu beberapa langkah aksi yang terus kita bersama-sama lakukan, sehingga inflasi dapat terjaga tidak lebih dari target 2,5 persen plus minus 1, dan pada saat yang sama menjaga pertumbuhan ekonomi juga di atas 5 persen," imbuh Arief.
Presiden Jokowi menerima Penghargaan Agricola Medal dari FAO. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Director General FAO Qu Dongyu di Istana Negara, Jumat (30/8).
Agricola Medal merupakan pengakuan FAO atas kontribusi dan komitmen kepada tokoh-tokoh atau kepala negara yang dinilai memiliki upaya besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dukungan luar biasa pada tujuan mendasar FAO dalam mencapai ketahanan pangan.
Kepala Negara mengatakan, penghargaan Agricola Medal tersebut dipersembahkan untuk seluruh petani, seluruh masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam memperkuat sektor pertanian.
"Program ketahanan pangan memang menjadi salah satu prioritas pemerintah karena Indonesia menyadari betul pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan, apalagi di tengah berbagai ketidakpastian dunia,” kata Presiden.