PermataBank Raup Laba Bersih Rp1,5 Triliun di Semester I 2024
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk atau PermataBank membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun untuk periode enam bulan pertama 2024, tumbuh 8,7 persen year-on-year (YoY) jika dibandingkan dengan periode yang sama 2023.
Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli mengatakan, kinerja positif hingga tengah tahun ini berkat kuatnya dukungan nasabah dan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali. Peningkatan kinerja juga disertai dengan strategi penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang optimal melalui digitalisasi.
"Memasuki tahun keempat kami bersama Bangkok Bank, memberikan dorongan bagi PermataBank untuk tumbuh menjadi bank yang dapat memberikan nilai bermakna tidak hanya bagi Indonesia namun juga regional ASEAN," kata Meliza dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat 26 Juli.
Pada semester I 2024, penyaluran kredit PermataBank tumbuh sebesar 10,2 persen YoY menjadi Rp151,4 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit terhadap segmen korporasi sebesar 17,3 persen YoY.
Total aset yang dibukukan bank swasta itu pada periode yang sama senilai Rp258,4 triliun, tumbuh 2,8 persen YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) PermataBank meningkat ke level 78,2 persen di bulan Juni 2024 dibandingkan 73,3 persen pada Juni 2023. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross dan rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) juga semakin membaik, masing-masing berada di level 2,4 persen dan 7,8 persen di bulan Juni 2024.
Kemudian, rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage berada di level yang prudent masing-masing 337,9 persen dan 103,2 persen. Penyelesaian kredit bermasalah tetap diupayakan PermataBank melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.
PermataBank juga tercatat berhasil menjaga rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income/CIR) pada level yang lebih efisien yakni sebesar 49,6 persen pada Juni 2024 dibandingkan pada Desember 2023 sebesar 51,5 persen. Hal ini, kata perseroan, merupakan hasil dari penerapan manajemen biaya yang lebih disiplin dan terdigitalisasi.
Dari sisi pendanaan, penghimpunan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) PermataBank tumbuh 3,4 persen YoY menjadi Rp191,8 triliun di semester pertama tahun ini. Rasio dana murah (current account savings account/CASA) terjaga stabil di level 56,3 persen.
اقرأ أيضا:
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan modal inti utama (common equity tier 1/CET-1) PermataBank tercatat masing-masing sebesar 35,4 persen dan 26,6 persen pada semester pertama 2024.
Perseroan mencatat, struktur permodalan PermataBank menjadi salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia. Hal ini pun menjadi modal untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas di masa depan, baik pertumbuhan secara organik atau anorganik.
Pada kuartal II tahun 2024, PermataBank juga telah membagikan dividen sebesar Rp904,5 miliar atau Rp25 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 kepada para pemegang saham yang berhak.