Mengenal Siapa Ida Fauziyah

JAKARTA - Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. adalah Menteri Ketenagakerjaan RI Kabinet Indonesia Bersatu periode 2019-2024. Sebagai suksesor dari Hanif Dhakiri Menaker sebelumnya, Ida Fauziah tercatat sebagai menteri perempuan ke-2 yang menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan setelah S.K Trimurti di tahun 1974 di kabinet Amir Sjarifuddin. Ida Fauziah memulai karir politiknya sebagai anggota legislatif DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa sejak era reformasi di tahun 1999 hingga tahun 2018. Sebelum menjadi orang nomor satu di kementerian tenaga kerja, Ida Fauziah pernah menjabat Wakil Ketua Badan Legislasi hingga menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR, yang membidangi otonomi daerah dan pertahanan, hingga terjun mengikuti kontestasi calon pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 bersama Sudirman Said.

Siapa Ida Fauziyah

Ida Fauziyah lahir pada tanggal 16 Juli 1969 dari pasangan (alm) H. Syahroni dan Hj. Musarofah. Sosoknya bisa dianggap sebagaimana ciri khas perempuan beradat Jawa pada umumnya, mengutamakan sopan santun dan kelembutan sebagai landasannya dalam bergaul. Kehidupan Ida sejak kecil memang terbiasa di lingkungan pondok pesantren, ia adalah santriwati (santri perempuan) yang menempuh pendidikan menengah di Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur. Sejak kecil hingga tingkat menengah atas dihabiskan Ida di lingkungan pesantren. Setelahnya ia menempuh jenjang Strata-1 di IAIN Sunan Ampel dan Strata-2 di Universitas Satyagama jurusan Ilmu Pemerintahan.

Dikatakan sang adiknya sendiri, Masdar, walaupun sudah berstatus anggota DPR RI, gaya hidup Ida Fauziyah tak berubah, masih terbilang sederhana dan apa adanya. Terbiasa memasak, mencuci piring sebagaimana ibu rumah tangga kesehariannya. Ritual tahunan pun tak pernah luput dari jadwal keluarga Ida Fauziah, ia selalu menyempatkan untuk pulang menjenguk keluarga besarnya di Desa Rakit.

"Kalau pas di sini biasa, memasak, mencuci piring. Meskipun saat itu dia anggota DPR RI," ucap Masdar perihal bagaimana sosok Ida Fauziyah di tengah keluarga besar.

Hingga lulus pada tahun 1989 dari pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di lingkungan pesantren, Ida sempat menjadi guru di MAPK Jombang selama lima tahun sejak tahun 1994 hingga 1999. Sejak di lingkungannya dulu Ida memang sudah aktif di berbagai kegiatan, termasuk aktivitas keorganisasian. Intensitasnya semakin tinggi ketika Ida aktif di organisasi KORPRI PMII (Pemuda Mahasiswa Islam Indonesia) Jawa Timur, yang menempa dirinya menjadi sosok perempuan yang lebih percaya diri. 

Sewaktu berkuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, Ida juga aktif terlibat dalam ormas IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Kabupaten Mojokerto. Setelah di level tingkat Kabupaten berhasil ditaklukkan, ia maju ke tingkat provinsi dan dipercaya memimpin IPPNU tingkat provinsi sebagai Ketua IPPNU Jawa Timur untuk periode 1997-2000. Uniknya, tugas itu disambi ketika dirinya menjalani profesi sebagai guru di SMA Khadijah Surabaya selama dua tahun, sejak 1997 hingga 1999.

Ida Fauziyah kemudian dipersunting H. Taufiq R. Abdullah, pria sesama kalangan nahdliyin yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Sekjen PBNU. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, yakni: Syibli Adam Firmanda dan Adil Haq FIrmanda. 

Karir politik Ida Fauziyah

Nama Ida Fauziah tercatat sebagai anggota DPR termuda yang masuk parlemen di tahun 1999 saat berumur 29 tahun. Sebagai legislator termuda dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dirinya bahkan tak terlihat canggung saat didaulat sebagai pimpinan sidang paripurna DPR masa bakti 1999-2004. Berikutnya ke depan nanti, selama tiga periode berturut-turut pemilihan legislatif nama Ida Fauziyah selalu melaju mulus melenggang ke Senayan. 

Sejak 1999 hingga 2019, sosok Ida Fauziyah terpilih berturut-turut sebagai legislator untuk daerah pemilihan Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan Mojokerto.

Berbagai jabatan diemban Ida Fauziah selama berkarir di Senayan. Periode terakhirnya 2014-2019 dihabiskan bertugas di Badan Anggaran dan Komisi I yang membidangi pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informatika. Di saat bersamaan ia ditunjuk pula sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR-RI. Mundur di tahun 2009 hingga 2012, Ida sempat dipilih sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) dan Wakil Ketua Komisi II yang membidangi otonomi daerah dan pertanahan. Setelahnya, selama dua tahun sejak 2012 hingga 2014, ia ditugaskan sebagai ketua Komisi VIII DPR-RI di bidang agama, perempuan, dan sosial.

Pada periode (2012-2014), dia bertugas sebagai ketua Komisi VIII DPR di bidang agama, perempuan, dan sosial. Rincian tugas Ida antara lain; menangani Departemen Agama, Departemen Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia hingga urusan Zakat nasional. 

Perhatian Ida terhadap kaum perempuan menisbatkan dirinya sebagai Ketua PPKB (Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa) selama lima tahun periode 2002-2007. Ditambah lagi, keterlibatannya sebagai inisiator sekaligus pendiri Ketua Kaukus Perempuan Parlemen.

Sejak tahun 2010 hingga sekarang, Ida Fauziyah kini termasuk politisi senior yang memulai karir politiknya lebih dari 20 tahun berada di parlemen. Karakter Ida Fauziah masih diperlukan NU sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, salah satu badan otonom perempuan di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang mempunyai  akar kuat hingga ke pelosok nusantara. Dirinya juga turut serta menjadi satu di antara anggota PP Muslimat NU yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

Ditunjuk berpasangan dengan Sudirman Said sebagai calon wakil gubernur Jateng dalam pilkada 2018 Jawa Tengah, peruntungannya tak semujur karirnya di dunia legislatif DPR RI. Ida Fauziyah kalah dan berada di urutan kedua dari incumbent Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang dimotori penuh sokongan Partai PDIP. Lewat perjuangan di babak final dengan raupan suara 41,12 persen milik Ida-Sudirman melawan 58,18 persen suara pasangan Ganjar-Taj.

Dinamika politik cukup taktis memang, bermula dari berdiri di seberang status quo saat pilkada Jateng 2018, menjelang pilpres 2019 Ida Fauziyah justru bergabung menerima tawaran Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf. Pengaruh Ida Fauziah meyakinkan bahwa ia ditugaskan sebagai direktur penggalangan pemilih perempuan.

Keberhasilan pasangan Jokowi-Ma’ruf memenangkan pemilihan presiden 2019, membuat sosok Ida Fauziah menjadi satu nama yang ditunjuk presiden Jokowi menggantikan Menaker yang juga sesama kader dari partai PKB, Hanif Dhakiri.

Menelisik Sang Menaker, Ida Fauziyah

Di bulan November 2019, sebulan baru menjabat, Ida Fauziah mengatakan walaupun data BPS periode Agustus 2018-Agustus 2019 terjadi penurunan pengangguran sebesar 0,06 persen. Namun, masih banyak tantangan ketenagakerjaan masih sangatlah banyak. Hingga per bulan Juni 2020, klaim dari kementerian tenaga kerja yang dipimpinnya menyatakan kemungkinan buruk akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai 3 juta orang lebih yang dirumahkan atau PHK massal. 

"Sebanyak 57,54 persen pekerja kita adalah lulusan SD/SMP ke bawah. Sekitar 55,72 persen pekerja kita adalah pekerja informal. Berdasarkan penelitian McKinsey pada September 2019, 23 juta pekerjaan di Indonesia akan terdampak otomatisasi dan rata-rata terdapat 248 ribu pekerja ter-PHK per tahun, data BPJS Tenaga Kerja tahun 2016-2018. Ini adalah major challenge ketenagakerjaan di Indonesia yang perlu kita tangani bersama 5 tahun ke depan," jelas Ida.

Di akhir Januari 2020, Ida Fauziyah meresmikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) United Tractor (UT) School di Jakarta. Ia pun meminta peran dan dukungan dunia usaha terkait peran training center tersebut. Tantangan sebesar 57.5 pendidikan dan kompetensi rendah Sumber Daya Manusia menjadi hal yang harus diselesaikan secara terintegrasi, tak sekedar peran pemerintah. Sehingga daya saing SDM anak bangsa bisa perlahan naik. Harapannya kala itu, lewat sistem kartu pra-kerja akan terserap 2 juta tenaga kerja vokasi yang membutuhkan pekerjaan, ataupun bagi mereka yang reskilling dan upskilling.

Di hadapan para menteri ketenagakerjaan dan buruh yang tergabung dalam G20, Ida menekankan tiga prioritas di tengah pandemi Covid-19. Pertama, mengedepankan pentingnya solidaritas global dan itikad baik untuk bangkit setelah pandemi dan menata kembali kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih baik, khususnya bidang ketenagakerjaan. Kedua, fokus pada upaya pemulihan jangka menengah dan merencanakan pemulihan jangka panjang akibat dampak pandemik. "Ketiga, memprioritaskan ketahanan dan stabilitas pasar domestik dan global," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020)

Tak pernah lupa dengan lingkungan pesantren di mana ia dulu tumbuh besar dan menimba ilmu, kementeriannya memberikan sumbangan bantuan alat penanggulangan Covid-19 pada tanggal 20 Juni 2020 di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, Yogyakarta. 

"Mau tidak mau, pendidikan dan pembelajaran tidak boleh berhenti. Yang perlu kita lakukan adalah pendidikan tetap berjalan namun aman dari Covid-19," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, pada acara penyerahan Bantuan Kementerian Ketenagakerjaan Untuk Penyiapan New Normal Pesantren di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Bantul, DIY, hari Sabtu (20/6/2020).

Keinginan Ida menempatkan para pekerja berkeahlian (skilled worker) dan merasa siap bila diminta pada perhelatan Piala Dunia 2022 nanti di Qatar, diutarakannya saat menerima Menteri Ketenagakerjaan ,saat menerima courtesy call (kunjungan kehormatan) Dubes LBBP Qatar untuk Indonesia, Fawziya Edrees Salman Al-Sulaiti, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (26/6).

Di tengah isu ramainya invasi WNA asal China ke daerah Industri Morosi, di Konawe, Sulawesi Tenggara, Ida Fauziyah hanya memberikan paparan penjelasan yang tak menjawab teknis spesifikasi dan durasi waktu bagaimana ke-500 WNA tersebut bisa masuk ke negeri ini di tengah pandemi global. Jawaban yang terlontar hanya mengedepankan alasan nurani dirasa tak mampu menjawab isu tersebut. 

"Kalau misalnya kami mengeluarkan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing), bukan berarti kami tidak punya nurani. Saya kira ini, ingin nangis jadinya. Kita bisa mengatasnamakan nurani dengan secara proporsional tentu saja, ya," jelasnya

Fakta Menarik Ida Fauizyah 

Anggota DPR terlama. Ida Fauziah menjadi salah satu anggota DPR dengan masa bakti paling lama pasca era reformasi bergulir. Tercatat sudah 20 tahun berkecimpung sejak 1999 hingga 2019.

Mantan guru SMA. Setelah lulus dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di pesantren, Ida Fauziah sempat menjadi guru di MAPK Jombang, Jawa Timur selama lima tahun sejak tahun 1994 hingga 1999.

Serasi dalam satu profesi. Satu atap satu profesi, bagaimana Ida Fauziah yang bersuamikan H. Taufiq R. Abdullah yang juga sesama anggota DPR dari partai yang sama, PKB.

Gelar Doktor di tanggal kelahirannya. Pada tanggal 16 Juli kemarin, tepat di usianya ke 51 Ida Fauziyah mendapatkan kado istimewa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri dengan promosi gelar Doktor Bidang Ilmu Pemerintahan. Bermodalkan disertasi sejumlah konsep dan strategi baru mendorong implementasi kebijakan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) yang bermuara pada penguatan kapasitas perempuan terutama tingkat pendidikan warga negara Indonesia, khususnya kaum perempuan.

Tercatat tak memiliki beban hutang. Di antara kelima ‘Srikandi’ dalam kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma’ruf. Nama seorang Ida Fauziyah tercatat menjadi satu di antara kelima menteri wanita yang dinyatakan tak punya beban hutang. 

***

Profil Ida Fauziyah

Nama Lengkap

Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si.

Tempat dan Tanggal Lahir

Mojokerto, 16 Juli 1969

Profesi

Politisi

Gelar/Titel

Doktor Bidang Ilmu Pemerintahan dari IPDN, 2020

S2 Universitas Satyagama jurusan Ilmu Pemerintahan

S1 Insititut Agama Islam Negeri (IAIN), 1993

Harta Kekayaan

Rp19,8 miliar (

MAN Tambak Beras Jombang 1989

SMP Islam Walisongo 1 (Kedung maling)

Perjalanan Karir

Guru di MAPK Jombang 1994-1999

Guru SMU Khadijah Surabaya 1997-1999

Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama 2010-sekarang

Sekretaris LPP (Lembaga Pemenangan Pemilu) DPP Partai Kebangkitan Bangsa 2002-2007

Ketua PPKB (Partai Kebangkitan Bangsa|Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa) 2002-2007

Anggota Lembaga Advokasi Perempuan PP Fatayat NU 2000-2004

Ketua Umum PP Fatayat NU 2010-sekarang

Anggota Forum Parlemen 2002-2007

Ketua Kaukus Perempuan Parlemen 2002-2007

Dewan Pembina Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Timur 2000-2004

Wakil Ketua LSM NU (Lembaga Sosial Mabarot NU) Jawa Timur 1999-2001

Wakil Ketua KNPI Kabupaten Mojokerto 1999-2001

Anggota DPR RI

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI

Wakil Ketua Badan Legislasi dan anggota Komisi II DPR

Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024