Lewis Hamilton: Verstappen di Bawah Tekanan tapi Tak akan Mengakui
JAKARTA - Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton pada Kamis menyebut rival terdekatnya, Max Verstappen, berada di bawah tekanan dalam perebutan titel F1 musim ini tetapi tidak akan mengakui bahwa hal itu memengaruhi dirinya.
Sang pebalap Red Bull mengantongi keunggulan lima poin atas rivalnya dari tim Mercedes itu setelah 14 balapan dari 22 yang dijadwalkan, namun Verstappen akan memulai Grand Prix Rusia akhir pekan ini dengan penalti mundur tiga posisi grid karena menjadi penyebab kecelakaan kedua pebalap di Monza dua pekan lalu.
Perseteruan mereka menjadi kisah utama musim ini saat Verstappen dan Red Bull berupaya mengakhiri dominasi tujuh tahun Mercedes dan menumbangkan pebalap tersukses sepanjang masa itu.
"Saya dalam pertarungan (titel) ke-10 kurang lebih seperti itu, tapi saya ingat bagaimana rasanya yang pertama dan saya tahu itu memberi tekanan," kata Hamilton seperti dikutip Antara dari Reuters.
"Tentunya dia tidak akan mengakuinya dan saya tidak akan mencoba membuat asumsi."
"Saya hanya mengatakan bahwa saya ingat bagaimana rasanya itu ketika saya menjalani pertarungan pertama saya dan pastinya semakin besar. Itu sulit, intens, saya melewati berbagai macam emosi dan saya tidak selalu bisa mengatasinya dengan baik."
"Itu yang akan terjadi... banyak ekspektasi pribadi dan tekanan karena keinginan untuk menang itu sangat besar. Saya berempati dan memahami itu."
Hamilton, yang memenangi titel pertamanya pada 2008 sebagai pebalap 23 tahun berseragam McLaren, berharap ia bisa membalikkan keadaan.
"Jauh lebih mudah diatasi sekarang ketimbang yang pertama. Saya sudah cukup lama di sini," kata Hamilton.
Hamilton mengungkapkan tidak ada efek berkepanjangan dari kecelakaan yang terjadi di Monza, di mana mobil Verstappen terangkat dan mendarat di atas mobil Mercedes bernomor 44 dengan ban belakang yang melindas kepala sang pebalap Inggris.
Hamilton mengatakan dia telah menjalani yoga dan akupuntur dan fisioterapisnya, Angela Cullen telah terbang bersamanya ke Amerika, di mana ia menghadiri peragaan busana Met Gala di New York.
Sang pebalap berusia 36 tahun mengesampingkan komentar konsultan Red Bull Helmut Marko yang mempertanyakan seberapa besar sakit yang ia rasakan.
"Saya tidak terlalu mendengarkan apa yang orang-orang bicarakan. Sudah alamiah ketika suatu mobil mendarat di atas kepala Anda maka Anda akan merasakan ketidaknyamanan," kata Hamilton.
"Saya tidak mengatakan saya sekarat. Sadar bahwa dalam hitungan milidetik apapun bisa terjadi. Saya sangat bersyukur bisa lolos dari itu tanpa cedera dan melupakan itu."
Baca juga:
- Hamilton Bidik Kemenangan ke-100 di Formula 1
- Buntut Tabrakan dengan Hamilton di Monza, Verstappen Diganjar Penalti Mundur 3 Posisi Grid di GP Rusia
- Diselamatkan 'Halo' dalam Tabrakan dengan Verstappen, Hamilton: Terima Kasih Tuhan, Saya Merasa Sangat Beruntung
- Bottas Rebut Pole Sprint Race Grand Prix Italia
Hamilton mengatakan ia tidak akan terlalu memikirkan akan kemungkinan kecelakaan lagi.
"Saya rasa apa yang penting sekarang adalah kami terus membalap dengan keras dan jujur dan saya tidak ragu kami berdua akan berlaku layaknya profesional dan belajar dari masa lalu.
"Saya tidak pernah berharap seorang pebalap mengalah. Itu bukan pendekatan saya terhadap setiap pebalap. Saya rasa pada akhirnya kami semua harus cerdas dan tahu ada kalanya Anda tidak dapat masuk di suatu tikungan."