Masuk Musim Hujan Hingga Akhir Januari 2022, BMKG Ingatkan Warga Aceh Waspada Banjir
ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Provinsi Aceh telah memasuki musim hujan. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi banjir dengan pemicu hujan berintensitas tinggi.
Koordinator Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad mengatakan, musim hujan pada akhir September 2021 akan terjadi hingga akhir Januari 2022.
"Mulai musim hujan akhir September 2021, dan sampai akhir Januari 2022 nanti. Namun, tetap beda daerah, beda juga awal musimnya, dan beda juga akhir musimnya atau puncak musimnya," katanya di Banda Aceh, Antara, Senin, 20 September.
Beberapa daerah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat dalam beberapa waktu ke depan meliputi Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan sebagian wilayah pegunungan Aceh Utara.
"Sedangkan untuk kabupaten/kota lain kita perkirakan cuaca cerah berawan hingga berpotensi hujan dengan skala lokal, jadi tidak merata," katanya.
Hampir seluruh wilayah Aceh berpotensi banjir akibat intensitas hujan tinggi, mulai dari daerah dataran tinggi Gayo, wilayah di ibu kota Banda Aceh yang rentan banjir genangan serta wilayah lain yang rentan banjir karena luapan sungai.
"Bagi yang di laut kita juga berharap, ketika tumbuhnya awan konvektif, awan hitam, supaya lebih hati-hati karena bisa menimbulkan cuaca buruk dan juga 'waterspout', artinya pusaran angin," katanya.
Baca juga:
- Kontak Tembak TNI-Polri dengan KKB Papua Kembali Terjadi di Kiwirok
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta Pemerintah Sikat KKB: Jangan Ragu Bertindak Hanya karena Persoalan HAM
- Bantah Nakes Gerald Sokoy Ditemukan di Kiwirok, Danrem Izak Pangemanan: Itu Hoaks, Masih Dicari
- Kabar Terbaru dari Yahya Waloni, Mengaku Tidak Tahu dan Cabut Praperadilan
Untuk tinggi gelombang laut, kata Zakaria, di wilayah Aceh sudah mulai membaik, karena Aceh sudah mulai memasuki angin timur, namun tetap perlu diwaspadai ketika ada awan hitam.
"Kalau tidak ada awan hitam, mungkin perlu diwaspadai di perairan Samudera Hindia barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, utara Sabang yang tinggi gelombang laut bisa mencapai 3-4 meter, maksimumnya," katanya. Ia menyebut sejumlah kawasan yang relatif aman.
"Dan untuk di daerah pesisir, daerah pinggiran, tinggi gelombang kita masih aman. Dan juga untuk kecepatan angin antara 5-20 km per jam, ini kategori menengah, tapi tetap perlu diwaspadai," katanya.