Rupiah Awal Pekan Dibuka Menguat 58 Poin ke Rp14.465 per Dolar AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Senin 6 Juli. Rupiah dibuka menguat 0,40 persen atau 58 poin ke level Rp14.465 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini terlihat aset-aset berisiko menguat seperti indeks-indeks saham Asia dan indeks saham berjangka AS.
"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat lagi yang mengindikasikan pasar melepas aset aman ini dan masuk ke aset berisiko seperti rupiah," ujar Ariston kepada VOI.
Rupiah menurutnya bisa terbantu menguat mengikuti penguatan aset berisiko regional hari ini dengan potensi ke area kisaran Rp14.450 dan potensi resisten di kisaran Rp.14.570 per dolar AS..
"Pasar mungkin mulai merespon positif membaiknya data-data ekonomi yang positif di tengah pandemi yang dirilis di akhir pekan lalu seperti data tenaga kerja AS bulan Juni yang menunjukan perbaikan melebihi ekspektasi. Dan data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur AS-China-Eropa bulan Juni yang juga menunjukan peningkatan melebihi ekspektasi," papar Ariston.
Tapi di sisi lain, lanjut dia, pasar masih akan mempertimbangkan peningkatan laju penularan COVID-19 global yang berisiko menurunkan kembali aktivitas ekonomi, seperti yang dilaporkan WHO dan ketegangan AS-China yang makin memanas.
Mayoritas Menguat
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik mayoritas mengalami penguatan, dipimpin oleh rupee India yang terapresiasi 0,50 persen. Disusul oleh rupiah, kemudian dolar Taiwan yang menguat 0,23 persen.
Kemudian peso Filipina menguat 0,21 persen, dilanjutkan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,17 persen.
Yuan China dan ringgit Malaysia dan dolar Singapura sama-sama menguat 0,13 persen. Ringgit Malaysia mampu menguat 0,11 persen.
Sementara mata uang yang melemah di hadapan dolar AS adalah yen Jepang (0,22 persen), dan baht Thailand (0,04 persen).