Jelang Hari Belanja Online Nasional, Ini 5 Fakta Perilaku Konsumen di Indonesia

JAKARTA - Kemeriahan Hari Belanja Online Nasional tahun ini akan segera dimulai, percakapan seputar belanja di Twitter pun meningkat signifikan sebanyak 175 persen hingga Juni 2021. Sejalan dengan survei yang dilakukan platform Twitter, menunjukkan adanya peningkatan perilaku belanja online.

Di mana sebanyak 38 persen pembeli online di Twitter menjadikan hal ini sebagai kebiasaan selama masa pandemi. Kebiasaan baru tersebut membuat konsumen lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Survei itu juga menunjukkan bahwa konsumen banyak melakukan pencarian dan membicarakan tentang merek, rekomendasi produk, best deal, dan diskon di Twitter. Munculnya beberapa produk dan brand di Twitter juga berdampak terhadap perilaku konsumen.

Berikut adalah beberapa hasil survei yang dilakukan Twitter terkait perilaku konsumen belanja online:

  1. Momen Belanja

Konsumen semakin terbiasa untuk berbelanja online dan mereka sangat menunggu momen Hari Belanja Online Nasional tahun ini. Jumlah pengguna internet di Indonesia menembus angka 202 juta dan hal ini mempengaruhi penggunaan platform digital untuk berbelanja.

Berdasarkan survei Twitter, berikut adalah produk yang ingin dibeli secara online oleh konsumen:

- Perawatan Pribadi (50 persen)

- Pakaian / Alas Kaki (49 persen)

- Produk Teknologi (33 persen)

- Kebutuhan Sehari-hari (22 persen)

- Obat dan Suplemen (14 persen)

- Produk Asuransi (2 persen)

  1. Sentimen Positif

Pengguna Twitter di Indonesia mencatat sentimen positif untuk kondisi keuangan pribadi mereka sebanyak 23 persen pada Mei kemarin. Sejalan dengan itu, sebanyak 86 persen orang-orang di Twitter berbelanja online dalam enam bulan terakhir.

Kebiasaan ini juga membuat 70 persen pembeli online di Twitter di Indonesia mencari produk atau toko baru di ranah online. Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi brand untuk meluncurkan produk dan terhubung dengan audiens mereka.

  1. Berbagi Rekomendasi

Pembeli online Indonesia di Twitter sangat reseptif dan senang berinteraksi dengan konten terkait belanja online yang mereka lihat di Twitter. Mereka datang ke Twitter untuk berdiskusi dan berbagi informasi mengenai pembeliannya.

Sebanyak 31 persen warga Twitter mengatakan bahwa ulasan di Twitter membantu konsumen memutuskan apa yang akan dibeli. Maka dari itu, penting bagi brand untuk menjadi bagian dari percakapan di Twitter.

  1. Peluang Penjualan

Informasi di Twitter menyebar lebih cepat dan lebih luas. Hal ini terlihat dari pertumbuhan orang-orang yang membicarakan brand di Twitter (1,8x lebih cepat dan 2x lebih banyak orang yang membicarakan brand). Selain itu, terdapat hubungan antara percakapan di Twitter dengan penjualan, di mana peningkatan percakapan sebesar 10 persen dapat menghasilkan peningkatan penjualan sebesar tiga persen.

  1. Percakapan Menjadi Pendorong Utama

Twitter menjadi tempat bagi para pembeli dan calon pembeli online untuk mencari dan berbagi informasi atas produk yang mereka beli, termasuk melakukan ulasan tentang produk tersebut.

Percakapan di Twitter inilah yang menjadikan 51,3 persen pengguna cenderung membeli produk saat ada ulasan dari konsumen lain. Sebanyak 37,4 persen pengguna Twitter di Indonesia cenderung membeli produk ketika ada banyak “Like” atau komentar bagus di media sosial.