Dapat Sertifikat CPOB dari BPOM, DPR: Vaksin Merah Putih Bisa Kurangi Ketergantungan Impor
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyerahkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
“Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair ini murni karya anak bangsa. Karena mulai dari pengembangan bibit vaksin, proses formulasi, produksi dan pengisiannya semua dilakukan di Indonesia,” ujar Yahya Zaini, Kamis, 19 Agustus.
“Dari 6 kandidat Vaksin Merah Putih yang dikembangkan, vaksin Unair menjadi yang terdepan dan paling cepat dalam proses pengembangannya,” ungkapnya.
Baca juga:
- Peneliti Vaksin Merah Putih Bersyukur Biotis Terima Sertifikat CPOB dari BPOM
- Eijkman Harap Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan Mulai Pertengahan 2022
- Pimpin Sidang Bersama, Ketua DPD Ungkap Hikmah Pandemi bagi Indonesia
- Jokowi: Kemandirian Industri Obat, Vaksin dan Alat Kesehatan Jadi Kelemahan Serius Kita
Karena itu, Yahya berharap proses uji praklinik tahap II dan uji klinik Vaksin Merah Putih buatan Unair berjalan dengan lancar.
“Dapat mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor sebagaimana yang kita alami sekarang ini. Lebih dari itu, Indonesia akan masuk dalam barisan negara-negara yang bisa membuat vaksin sendiri, seperti, Amerika, Inggris, Rusia dan China,” tandas Yahya.