Rahasia Cinta Kahitna Lintasi Banyak Zaman

JAKARTA - Sebutkan, apa bayangan yang muncul di benak Anda saat menyebut grup musik Kahitna. Lagu romantis? Yovie Widianto? atau band lintas zaman? Semuanya hampir benar. Pertanyaannya, bagaimana Kahitna mampu menjaga eksistensinya, dari generasi ke generasi?

Sebelumnya, mari kita bahas bagaimana Kahitna terbentuk. Bisa dibilang grup musik ini diotaki oleh Yovie Widianto.

Yovie yang sudah sudah doyan musik sejak kecil tumbuh di lingkungan musisi. Yovie sendiri, seperti dikutip Tirto belajar mengaransemen lagu dan membuat komposisi musik dari kaka sepupunya, musikus profesional, Elfa Secioria.

Sembari belajar, Yovie mulai merekrut personel-personel cikal bakal Kahitna. Mayoritas mereka lahir dari Elfa Music School (EMS) yang didirikan Elfa.

Hedi Yunus, misalnya. Ia adalah murid vokal EMS. Sementara, Carlo Saba merupakan teman semasa SMA Yovie. Lalu, ada Bambang Purwono yang merupakan pengajar EMS.

Kahitna mungkin tak pernah jadi seperti sekarang apabila Yovie tidak "membangkang". Saat itu, ia tidak terlalu tertarik mengikuti jejak bermusik dengan format seperti Elfa.

"Saya agak membangkang kepada abang saya itu. Saya tahu, saudara-saudara saya sedikit jengkel ke saya. Tapi, saya akhirnya bisa membuktikan bahwa kita memang harus memiliki jati diri sendiri. Walaupun kita juga sangat menghormati dan berterima kasih kepada guru kita," kata Yovie dalam acara Music Everywhere.

Lalu, pada 24 Juni 1986, tepat hari ini, grup musik asal Bandung, Kahitna dibentuk. Anggotanya adalah Yovie Widianto (piano), Hedi Yunus (vokal), Carlo Saba (vokal), Ronny Waluya (vokal), Dody IS (bass), Harry Suhardiman (perkusi), Budiana (drum), Andre Bayuadjie (gitar), Bambang Purwono (keyboard).

Kahitna sendiri diambil dari bahasa Tagalog yang artinya "meskipun demikian." Pergantian zaman dan perubahan skena musik Indonesia tak mampu menenggelamkan Kahitna.

Selama 34 tahun eksis, band ini tetap berhasil dengan baik memadukan unsur jazz fusion, pop, hingga etnik dalam musiknya. Tak kurang dari delapan album berhasil mereka ciptakan sampai 2016.

Sebut saja, Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003), Soulmate (2006), Lebih Dari Sekedar Cantik, (2010) dan Rahasia Cinta (2016).

Panjang umur

Dari awal pembentukan Kahitna, sudah dapat ditebak apa yang membuat band ini panjang umur. Salah satunya adalah karena jati diri. Keputusan Yovie untuk tak meneruskan format Elfa bisa jadi awal yang baik bagaimana Kahitna bisa membentuk personanya sendiri.

Meskipun mengalami beberapa pergeseran dalam bermusik, menurut jurnal Strategi Manajemen Komunikasi Mempertahankan Reputasi yang ditulis Widiasanty dan Irwansyah pada 2018, hal itu tak mengubah karakter dan identitas Kahitna. Konsep musik basic jazz yang diusung Kahitna pada perkembangannya dipadukan dengan banyak unsur musik pop yang tak lekang dimakan waktu.

Dalam penelitiannya, Widiasanty Cs membandingkan Kahitna dengan band panjang umur lainnya, seperti Java Jive, Kla Project, hingga Dewa 19. Dari situ, terungkap bahwa selain karena karakter musiknya yang kuat, apa yang membuat reputasi Kahitna bertahan adalah kekompakan mereka sebagai tim.

"Kahitna dari awal berdirinya ... Tetap berkarya dan tidak pernah vakum walaupun pernah mengalami pergantian personel. Kahitna masih tetap berdiri dan mengeluarkan album secara konsisten dengan personel yang sudah tidak pernah berganti sejak Roni digantikan Mario Ginanjar," tertulis.

Kahitna bukan hanya mampu bertahan, melainkan dengan meyakinkan melanggeng melewati perubahan zaman dengan hits-hits baru yang berbeda di setiap albumnya. Sementara, di setiap proses kreatif, Kahitna konsisten dengan karakter musiknya tanpa terbawa hasrat membuat karya yang sekadar ikut-ikutan zaman, namun minim kualitas. 

"Kahitna menginginkan agar musik Indonesia dipenuhi beragam warna. Pasalnya, membuat lagu yang hanya sekadar mengikuti trend akan membuat masyarakat jenuh. Itulah sebabnya hingga kini lagu-lagu Kahitna selalu dikenang dan mendapat tempat di hati penikmat musik, karena Kahitna selalu hadir istimewa dengan warna musik khas," tulis Widiasanty.