Banjir di Ende NTT, Satu Warga Meninggal Dunia Akibat Terseret Arus
JAKARTA - Seorang warga Desa Nualima, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi ini berlangsung sejak Minggu, 1 Agustus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende melaporkan pihaknya berada di lokasi dan melakukan upaya evakuasi warga yang terdampak banjir pada hari ini.
“Saat ini kami sedang menuju lokasi kejadian untuk meninjau langsung dan melakukan upaya evakuasi korban,” Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Ende Yulianus A. Laga Pasa dalam keterangannya, Selasa, 3 Agustus.
Tak hanya itu, tanah longsor juga menerjang dua wilayah di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Titik longsoran berada di Desa Koanara dan Desa Detune.
Longsornya tanah menyebabkan kerugian material berupa dua unit rumah rusak berat, satu rusak sedang, dan satu sekolah rusak sedang.
"Sebanyak tiga ruang kelas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7 Ende rusak berat tertimpa longsor. Material longsor juga melanda lahan pertanian dan saluran air," ucap Yulianus.
Baca juga:
- Ditampar Balik Netizen Puji Prank Donasi Rp2 Triliun Akidi Tio, Denny Siregar: Pernah Bela Ratna Sarumpaet Juga kan?
- Heriyanti Anak Akidi Tio Jadi Tersangka Keonaran Hoaks Bantuan COVID-19 Rp2 Triliun, Motifnya Masih Didalami
- Polisi Amankan Anak Akidi Tio karena Kasus Hoaks Dana Hibah Rp2 Triliun
- Keluarga Akidi Tio Sumbang Uang Rp2 Triliun untuk Penanganan COVID-19 di Sumsel
Saat ini, kata Yulianus, para warga terdampak longsor telah mengungsi ke rumah kerabat keluarga dan pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik.
“Kami juga telah memberikan bantuan logistik, seperti beras, minyak, susu, tikar dan paket tempat makan kepada warga terdampak,” tuturnya.
Sementara pada sekolah yang rusak, BPBD membangun tenda pleton di SMK 7 Ende untuk mengantisipasi apabila kegiatan belajar mengajar dibuka oleh pemerintah daerah setempat.
Sebagai informasi, pantauan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Kabupaten Ende pada 3 hingga 4 Agustus 2021 berawan dan cerah berawan.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Ende memiliki potensi bahaya tanah longsor dan banjir dengan tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak, dengan rincian 20 kecamatan berpotensi bahaya tanah longsor dan delapan berpotensi banjir.