Vandalisme 'Open BO' di Baliho Puan Maharani Tak Perlu Ditanggapi Berlebih, Pengamat: Itu Masih Angin, Belum Badai
JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Indo Publika, Asip Irama menilai, aksi vandalisme berupa tulisan 'Open BO' terhadap baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di Kabupaten Blitar dan Surabaya, Jawa Timur, tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
Respons berlebihan hanya akan menurunkan elektabilitas Ketua DPP PDIP itu jika masalahnya terus diperpanjang. Terlebih, hal tersebut sudah ditangani aparat kepolisian.
"Black campaign tidak perlu dihadapi dengan berlebihan, karena respon berlebihan hanya akan merugikan serta menurunkan elektabilitas Mbak Puan," ujar Asip, Selasa, 27 Juli.
"Tulisan pada baliho itu masih ujian angin belum badai. Mbak Puan beserta timnya harus lebih bijak dan arif merespon kampanye-kampanye hitam," sambungnya.
Menurutnya, aksi vandalisme berupa tulisan 'Open BO' dan kalimat-kalimat lainnya seperti 'PKI dan Korupsi' itu secara sengaja ingin menjatuhkan marwah Puan. 'Open Bo' merupakan istilah dalam dunia prostitusi yang berarti open booking online. Asip juga menduga, vandalisme itu menunjukkan sosok Puan menjadi ancaman dalam kancah politik nasional.
"Bagaimanapun kehadiran Mbak Puan dengan PDIP yang cukup solid adalah ancaman tersendiri bagi Calon Presiden 2024 lainnya, posisi Mbak Puan sebagai Ketua DPR RI, pertama, jelas memberikan nilai tawar yg cukup tinggi, oleh sebab itu banyak yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Mbak Puan dalam bursa Capres 2024," jelasnya.
Kendati demikian, Asip menilai wajar jika kemudian aksi vandalisme itu dikaitkan dengan kepentingan Pilpres 2024. Pasalnya, nama Puan memang kian santer untuk maju baik sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada 2024 mendatang.
Sejak awal, tambah Asip, munculnya baliho Puan secara massif di berbagai daerah memang diartikan sebagai pemanasan menuju 2024. Tidak sedikit masyarakat yang menyambut baik. Apalagi, kehadiran baliho tersebut memuat pesan positif, termasuk kampanye protokol kesehatan.
"Jadi, merespon serangan dari kubu yang tidak menghendaki kehadiran Mba Puan harus betul hati-hati. Menurut saya, memilih bertahan dan terus berkampanye positif lebih baik dari sekedar menyerang balik," kata Asip
Sebelumnya, Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyebut vandalisme tulisan "Open BO" pada baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengotori adab publik. Ia menyesalkan tindakan orang tidak bertanggung jawab itu.
Anggota Fraksi PDIP DPR itu pun meminta semua pihak untuk tidak terpancing dengan vandalisme tersebut. Ia tak ingin aksi orang tak dikenal itu membuat masyarakat terbelah.
Baca juga:
- Puan Maharani Ingatkan Jokowi Jaga Trust Masyarakat, Jangan Kasus COVID Turun Karena Testing Menurun
- PDIP Laporkan Kasus Perusakan Baliho Puan Maharani di Surabaya: Kami Percaya Polisi Tuntaskan Ini
- Positivity Rate Masih Tinggi, Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Hati-hati Soal Pelonggaran PPKM Level 4
- Sembuh COVID, Gibran 'Jokowi' Tancap Gas: Kunjungi Pasien COVID, Bawakan Buah Sampai Cek, 'Makanannya Enak Enggak?'
"Konsentrasi dan kebersamaan kita jangan terganggu oleh vandalis picisan yang mengotori keadaban publik," kata Hendrawan dalam pesan singkat, Minggu, 25 Juli.
Hendrawan mengungkapkan, PDIP telah melaporkan kasus itu ke kepolisian. Dikatakannya, tim Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang memproses temuan tersebut ke jalur hukum.
"Intinya kita menghormati proses yang sedang berjalan di kepolisian," katanya.
Seperti diketahui, media sosial dihebohkan dengan aksi vandalisme terhadap baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Baliho itu dicoret dengan tulisan "Open BO" di sebelah foto wajah Puan Maharani.
Baliho itu berdiri di depan Kantor DPC PDIP Blitar. Puan menyampaikan ucapan selamat terhadap kegiatan Rapat Kerja Daerah PDIP di Jawa Timur lewat baliho tersebut.