Panglima TNI Pastikan Kesiapan Obat untuk Pasien COVID-19 Isoman
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memastikan kesiapan obat dan vitamin bantuan pemerintah di gudang untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meninjau dan mengecek langsung gudang obat dan vitamin untuk warga yang menjalani isoman, di Kodim 0618 Bandung, Jumat, 16 Juli.
Pengecekan itu dilakukan untuk memastikan paket obat-obatan dan vitamin gratis bantuan pemerintah tersimpan secara aman dan tepat sasaran untuk didistribusikan kepada warga yang sedang melaksanakan isoman karena terpapar virus COVID-19 sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Saat berdialog dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di gudang obat, Panglima TNI menyampaikan sebagai kepala gudang yang mengetahui jumlah obat-obatan agar mencatat keluar dan masuk obat tersebut.
"Obat yang keluar harus berdasarkan permintaan dari Koramil, paket satu, dua, dan tiga berapa yang keluar harus tercatat kemudian obatnya disimpan di mana," kata Panglim TNI dikutip Antara.
Rencananya dukungan obat sebanyak 3.430 paket, namun saat ini baru terkumpul 620 paket.
"Komposisi pada paket tersebut terdiri atas 5 jenis obat, kemudian paket 3 diperuntukkan bagi warga dengan hasil PCR positif dengan keluhan panas dan batuk," kata Babinsa yang bertugas di gudang tersebut.
Pembagian obat-obatan dan vitamin gratis untuk warga yang menjalani isoman karena terpapar Virus COVID-19 sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 15 Juli.
"Kami ingin meyakinkan apakah sudah sampai ke tangan masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri sesuai dengan paket obat yang diberikan," jelas Panglima TNI.
Ada pun paket obat dan vitamin gratis bantuan pemerintah untuk tujuh hari bagi warga isoman telah didistribusikan oleh TNI sejak Kamis, 15 Juli ke Jawa dan Bali melalui PT Kimia Farma ke Kesdam dilanjutkan ke kodim, koramil, Babinsa, dan dokter puskesmas.
Selain itu, TNI akan meneruskan pembagian paket obat dan vitamin untuk warga isoman yang berada di luar Pulau Jawa dengan jumlah sama.
Paket obat dan vitamin tersebut, yakni paket satu untuk warga dengan PCR positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG. Paket dua untuk warga dengan PCR positif COVID-19 disertai keluhan demam dan kehilangan penciuman. Paket obat ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter.
Pendistribusian 300 ribu paket obat dan vitamin tersebut dibagi menjadi tiga tahap pengiriman, setiap minggu 100 ribu paket.
Dokter puskesmas yang akan menetapkan pasien untuk mendapatkan paket obat dan vitamin, kemudian bidan desa bersama Babinsa akan menyerahkan kepada pasien kurang mampu yang sedang menjalani isoman di rumah masing-masing.
Efek samping dari obat tersebut dimonitoring bidan desa bersama Babinsa yang akan dilaporkan secara berjenjang kepada Kakesdam dan Kadinkes Provinsi untuk ditindaklanjuti.
Baca juga:
- Update COVID-19 per 16 Juli: Kasus Baru 54 Ribu, Akumulasi 2.780.803 Kasus
- Jokowi Perintahkan Pemda Habiskan dan Tak Tahan Stok Vaksin COVID-19
- Blusukan ke Rumah Warga Malam-Malam, Jokowi Dinilai Ingin Tahu Langsung Kenyataan di Lapangan
- Sekjen Gelora: Kalau Vaksin Mau Tuntas Bukan Luhut yang Bicara, Tapi Jokowi-Prabowo Duduk Bareng
Selain mendistribusikan 300 ribu paket obat dan vitamin gratis, TNI telah mengirimkan 54 tenaga kesehatan (nakes) dari Siswa Sekolah Perwira Karier (Sepa PK) menggunakan pesawat Hercules TNI AU ke wilayah Bandung (15 personel), Semarang (24 personel), dan Solo (15 personel), untuk melaksanakan serbuan vaksinasi.
"Untuk penyimpanan obat-obatan dan vitamin di gudang Kodim 0618 Bandung ini sudah sesuai standar termasuk pencatatan dan pengawasan obat yang keluar masuk, dan koordinasi antara puskesmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas ini sudah berjalan baik," kata Panglima TNI.
Dia menegaskan puskesmas harus mempunyai database, siapa saja yang sakit agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas memberikan obatnya dengan pendampingan puskesmas sampai ke tangan masyarakat.
"Laporkan kepada kepala puskesmas apabila mereka itu adalah OTG (orang tanpa gejala) dan akan diberikan obat, demikian juga yang ODG (orang dengan gejala) ringan akan diberikan obat dan tidak usah takut, semua akan dilayani dengan baik oleh puskesmas didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas," paparnya.