Final Euro 2020 Italia vs Inggris, Akankah Harry Kane seperti Lukaku yang Jadi 'Ayam Sayur' di Hadapan Chiellini-Bonucci?
JAKARTA - Partai puncak gelaran Euro 2020 akan digelar Senin 12 Juli dini hari nanti di Wembley Stadium, pukul 02.00 WIB. Laga yang disebut-sebut sebagai final ideal ini tentu bakal menghadirkan permainan berkelas dan menarik.
Mengapa banyak yang menilai ini adalah final ideal? Superioritas mereka dalam perjalanan menuju partai final tentu menjadi jawabannya.
Italia mampu memenangi enam laga, meski satu partai harus diselesaikan melalui adu penalti. Pasukan Roberto Mancini ini juga cukup subur, di mana Lorenzo Insigne dan kawan-kawan berhasil melesakkan 12 gol ke gawang lawan.
Di sisi lain, Inggris lima kali menang dan sekali seri. Skuat The Three Lions yang dipimpin kapten Harry Kane mampu menciptakan 10 gol.
Striker andalan Timnas Inggris tersebut memang menjadi momok bagi lini pertahanan lawan. Bintang Tottenham Hotspurs sudah mencetak empat gol.
Namun demikian, kecemerlangan Kane di lini depan Inggris bakal mendapatkan tantangan berat dari tembok pertahanan Italia yang digalang dua bek senior, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Pujian setinggi langit memang patut diberikan kepada duet Chiellini dan Bonucci. Mereka adalah sosok penting di balik kehebatan Italia yang tidak terkalahkan dalam 33 laga terakhir mereka.
Di ajang Euro 2020 pun, pertahanan Azzurri cukup kokoh, karena hanya kebobolan dua gol. Itu pun satu gol dari titik putih, yakni saat striker Belgia Romelu Lukaku membobol gawang Gianluigi Donnarumma di partai perempat final yang dimenangi Italia 2-1.
Nah berbicara Lukaku, striker Inter Milan ini meski mencetak gol di laga kontra Italia, bermain sangat buruk sebenarnya bahkan bisa dibilang seperti "ayam sayur". Istilah ayam sayur ini biasanya digunakan orang Indonesia untuk menggambarkan objek yang lemah di waktu-waktu tertentu.
Menurut data Whoscored, Lukaku hanya mendapatkan rating 6,8 dan hanya melepaskan 4 tembakan. Pasalnya, sepanjang laga mantan bomber Manchester United itu tidak mampu lepas dari pengawalan ketat Chiellini-Bonucci.
Baca juga:
- Bedah Kekuatan Italia dan Inggris: Statistik, Rekor Pertemuan dan Faktor Wembley
- Preview Final Euro 2020, Inggris vs Italia: Pertarungan Pembuktian
- Inggris Menangi 15 dari 17 Pertandingan Terakhirnya di Wembley, Verratti: Kami Tidak Takut
- Jadi Wasit Belanda Pertama yang Pimpin Final Euro, Siapa Bjorn Kuipers?
Usai laga, mantan pemain Bayern Munchen, Bastian Schweinsteiger memberikan pujian kepada Chiellini-Bonucci. Menurutnya, pasangan bek terbaik dunia saat ini adalah dua pemain Juventus tersebut.
"Bonucci dan Chiellini saat ini adalah bek tengah terbaik di dunia," tulis Schweini di akun Twitternya.
Lantas bagaimana dengan Kane nanti malam? Penampilan Kane sejauh ini masih stabil, di mana dirinya mampu menjadi sosok pemimpin di lapangan dan menjadi juru gedor utama asuhan Gareth Southgate.
Namun Kane adalah tipe striker yang butuh suplai bola matang dalam mencetak gol. Dari empat gol yang sudah ia ciptakan di Euro 2020, tiga gol di antaranya adalah assist dari rekan-rekannya, sementara satu lesakan berasal dari rebound tendangan penalti yang ia eksekusi sendiri saat kontra Denmark di semifinal.
Tiga pemain yang memberikan assist kepada Kane adalah Raheem Sterling, Luke Shaw, dan Jack Grealish. Meski demikian, Italia tentu tak akan membiarkan winger-winger cepat Inggris leluasa memberikan umpan silang.
Terbukti saat melawan Spanyol, pertahanan Italia berhasil membendung serangan lawan dari sayap. Gol yang dicetak Alvaro Morata diciptakan melalui kerja sama dirinya dengan Dani Olmo dari sektor tengah.
Nah apa yang dilakukan Morata perlu menjadi catatan bagi Kane. Dia tentu perlu kerja yang lebih keras lagi jika tidak ingin nasibnya seperti Lukaku.
Paling tidak, Kane harus menciptakan peluang sendiri jika Sterling dan kawan-kawan gagal memberikan bola matang kepadanya. Tendangan dari luar kotak penalti mungkin? Ya, Kane beberapa kali pernah melakukan itu di Spurs.