IDI Minta Kemenkes Beri Suntikan Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga Kepada Nakes
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto menganggap perlu ada proteksi lebih terhadap tenaga kesehatan dari serangan COVID-19.
Slamet menyarakan agar Kementerian Kesehatan melakukan vaksinasi satu dosis tambahan kepada para tenaga agar mereka menerima suntikan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga.
Diketahui, saat ini tenaga kesehatan menjadi sasaran prioritas vaksinasi COVID-19. Mereka masuk dalam tahap pertama pemberian vaksin dengan dua dosis penyintikan.
"Kami berharap pemerintah, Kemenkes, punya kebijakan untuk dilakukan booster vaksin yang ketiga," kata Slamet dalam diskusi yang ditayangkan Youtube Holopis Channel, Selasa, 29 Juni.
Slamet menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga kepada para tenaga kesehatan (nakes) diperlukan untuk melindungi dokter dan nakes yang terutama menangani pasien COVID-19.
Baca juga:
- Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Belum Jadi Syarat Layanan Administrasi dan Perjalanan
- Kemenkes Sebut Varian Delta 6 Kali Lebih Cepat Menular, Cuma Butuh Waktu 10-15 Detik
- Ngabalin Beri Pesan ke BEM UI, Singgung Intelektualitas dan Kritis yang Harus Pakai Data
- Ganjar Pranowo: Tingkat Keterisian Tempat Tidur Sudah Membahayakan
Slamet mengaku banyak yang merasakan gejala dan tidak mendapat ruang perawatan karena kasus COVID-19 yang sedang melonjak.
"Bahkan, ketua IDI kami di cabang (daerah) meninggal karena kesulitan mencari RS. Kemudian akhirnya dapat RS, tapi terlambat. Akhirnya meninggal dunia. Jadi kami mohon pemerintah lebih melindungi dokter dan nakes," ungkap dia.
"Rumah sakit adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jadi, diupayakan melindungi dokter dan tenaga kesehatan agar tidak terinfeksi. Kalau terinfeksi pun, (gejalanya) sangat ringan lah," lanjut Slamet.
Hingga saat ini, IDI mencatat ada 401 dokter yang gugur akibat terpapar COVID-19 selama pandemi berlangsung. Sementara, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) juga mencatat sudah ada 324 perawat yang gugur akibat terinfeksi COVID-19.