Arief Poyuono: Duet Jokowi-Prabowo Akan Kalah Sekalipun Lawan Kotak Kosong

JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono secara terang-terangan mendukung skenario jabatan presiden lebih dari 2 periode. Secara tak langsung ia menginginkan agar Joko Widodo dapat kembali menjadi presiden di periode ke-3.

Namun uniknya, justru Arief tak sepakat jika Jokowi berduet dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Kalaupun nanti UU 1945 diamandemen dan presiden boleh menjabat 3 periode.

Hal ini seiring adanya dukungan relawan yang beberapa waktu lalu mendeklarasikan Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Seknas Jokpro) 2024.

Menurut Arief, duet Jokowi-Prabowo dipastikan akan menelan kekalahan meskipun pencalonan tunggal capres-cawapres pada Pilpres 2024. "Dipastikan akan kalah. Sekalipun lawan kotak kosong," ujar Arief, Senin, 21 Juni.

Bahkan Arief menegaskan tidak akan bergabung dengan Seknas Jokpro 2024 yang dipelopori Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari.

"Aduh ngalah. Saya enggak akan bergabung dengan komunitas Jokpro. Itukan komunitasnya pemilik Indo Barometer yang sedang kampanyein Jokowi-Prabowo. Kalau saya sih enggak akan mau bergabung dengan Jokpro ya," tegasnya.

Kendati demikian, Arief mengklaim, komunitas Jokowi-Prabowo tersebut pasti dimotori oleh kelompok yang setuju dengan pemikirannya tentang masa jabatan 3 periode.

"Yang pasti ide saya itu tujuannya untuk masa depan sistim politik dan pemerintahannya yang lebih berkesinambungan bagi negara," klaimnya.

Arief menjelaskan, masa jabatan 3 periode tidak hanya memberikan kesempatan kepada Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau pun M. Jusuf Kalla, untuk bisa maju pada Pilpres 2024. Tetapi, kata dia, bisa kepada semua anak bangsa yang ingin nyapres.

"Nantinya jika ada tokoh yang memang masih layak memimpin ketika sudah menjabat 2 periode, bisa memimpin kembali," kata Arief Poyuono.