3,5 Miliar Orang di Afrika Tak Terhubung Internet, Facebook Bikin Kabel Bawah Laut
JAKARTA - Facebook dikabarkan ikut menyumbang dana untuk pengembangan kabel bawah laut guna meningkatkan konektivitas dan jaringan internet di benua Afrika. Tujuannya tak lain agar semakin banyak masyarakat di belahan dunia yang terhubung ke jejaring media sosial.
Dijuluki 2Africa, kabel transformasional ini adalah salah satu proyek kabel bawah laut terbesar di dunia. Jaringan kabel internet ini akan menghubungkan 23 negara di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.
Adapun Facebook ikut menyumbang dana sebesar 1 miliar dolar AS, untuk membangun jaringan kabel internet di benua Afrika ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan akses internet dan Facebook ke Afrika.
"Afrika saat ini adalah benua yang paling sedikit terhubung, dengan hanya lebih dari seperempat dari 1,3 miliar orang yang terhubung ke internet. Sebagai bagian dari komitmen kami, kami bangga mengumumkan bahwa Facebook telah bermitra dengan operator Afrika dan global terkemuka untuk membangun 2Africa, kabel bawah laut paling komprehensif untuk melayani benua Afrika dan kawasan Timur Tengah." ungkap Facebook dalam keterangan resminya yang dikutip dari CNBC Internasional, Jumat 15 Mei.
Facebook menambahkan hingga saat ini, lebih dari 3,5 miliar orang dilaporkan masih tidak dapat mengakses internet, dengan adanya proyek 2Africa, media sosial milik Mark Zuckerberg itu berharap masyarakat di benua tersebut bisa saling terhubung dengan sanak saudara yang jauh.
Nantinya, penyedia sistem kabel milik Nokia, Alcatel Submarine Networks akan bertugas memasang kabel bawah laut yang akan memiliki jarak panjang 37.000 kilometer, diklaim hampir sama dengan mengelilingi Bumi dan menyediakan hampir 3 kali kapasitas jaringan total semua subsea kabel yang melayani jaringan internet di Afrika kedepannya.
Proyek 2Africa ini akan dibuat lebih efisien dengan menggunakan aluminium daripada serat tembaga, karena bahan tersebut dapat membantu meningkatkan kapasitas jaringan. Saat ini, Facebook sedang dalam proses mengembangkan penyeberangan baru yang menghubungkan Laut Merah dengan Mediterania, yang diklaim akan menjadi yang pertama di wilayah itu dalam lebih dari satu dekade.
"2Africa adalah kelanjutan dari upaya berkelanjutan kami untuk memperluas infrastruktur jaringan global. Kami telah bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia untuk membangun beberapa kabel serat optik bawah laut yang memimpin industri dalam hal jangkauan, kapasitas, dan fleksibilitas," imbuh Facebook.
Jejaring media sosial berlogo biru itu juga menggandeng perusahaan seperti China Mobile, South Africa MTN, France Orange dan Vodafone Inggris serta operator jaringan lokal pada proyek tersebut. Tetapi, belum jelas berapa banyak dana yang Facebook dan para mitranya habiskan di belakang proyek ini.
Sebelum proyek 2Africa ini berlangsung, Facebook memiliki rencana untuk memberikan akses internet ke daerah-daerah terpencil menggunakan pesawat ulak-alik bertenaga surya. Disebut Aquila, perusahaan menutup proyek kembali pada 2018, tetapi dilaporkan telah bekerja dengan Airbus untuk menguji drone seperti itu lagi di Australia.
Bukan hanya Facebook, perusahaan teknologi mesin pencarian Google juga memiliki proyek kabel bawah laut, yang disebut Equiano. Nantinya, proyek ini akan menghubungkan Afrika dengan Eropa. Google juga memiliki unit lain bernama Loon yang membuat balon udara untuk memberikan internet 4G ke komunitas pedesaan. Baru-baru ini mengumumkan skema itu telah meluas ke Mozambik.