Cerita Kepala BNN Temanggung, Ada Petani Pakai Narkoba Jenis Ini Biar Strong Merajang Tembakau

TEMANGGUNG - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, AKBP Agung Prabowo meminta masyarakat agar mewaspadai peredaran tembakau gorila. 

Hal ini disampaikan AKBP Agung usai diskusi Peran Media dalam Mewujudkan Temanggung Bersinar dan Kota Tanggap Ancaman Narkoba, Selasa, 8 Juni. 

"Secara kasat mata sulit untuk membedakan tembakau hasil petani Temanggung dengan tembakau sintetis yang mengandung narkotika yang sering disebut tembakau gorila," katanya di Temanggung dilansir Antara. 

AKBP Agung menambahkan, perbedaan paling mencolok dari tembakau gorila  dengan tembakau biasa dari harga maupun uji laboratorium. Cara konvensional seperti mencium atau meraba cukup sulit. 

Ia menuturkan saat sosialisasi di salah satu karang taruna, pihaknya membawa contoh tembakau gorila untuk membandingkan dengan tembakau di Temanggung. Ternyata mereka kesulitan untuk membedakan.

Peredaran narkoba ini tidak hanya di sekolah umum tetapi bisa masuk di sekolah-sekolah pondok.

"Kalau tembakau gorila itu ada yang pesan di pondok, tidak ada yang tahu, mungkin ustaznya tidak ada yang tahu mana yang tembakau asli mana yang bukan. Kalau perokok itu ngakunya hanya tembakau biasa," katanya.

AKBP Agung menambahkan, hal ini perlu dia sampaikan mengingat pihaknya pernah memeriksa salah satu anak pondok pasantren yang menggunakan narkoba jenis ini.

"Kami sekarang gencar melakukan sosialisasi di desa-desa, terutama desa penghasil tembakau agar masyarakat tidak menggunakan obat-obatan terlarang tersebut dengan alasan untuk menambah stamina saat nglembur merajang tembakau," katanya.

Ia menyebutkan dari 10 desa desa yang didatangi saat sosialisasi. Rata-rata memang ada warga desa yang mengaku menggunakan obat-obatan terlarang itu untuk menambah stamina.