Kabar Kurang Baik dari Bukittinggi, Pedagang Keripik Sanjai Omzetnya Anjlok 60 Persen saat Libur Lebaran
JAKARTA - Libur Lebaran 2021 dengan berbagai pembatasan berdampak pada penurunan pendapatan bagi pedagang makanan khas keripik Sanjai di Kota Bukittinggi.
"Lebih dari 60 persen penurunan pendapatan kami saat libur lebaran ini," kata pengusaha keripik Sanjai, Januar (45) di Bukittinggi, dikutip dari Antara, Kamis 20 Mei.
Ia tadinya sempat optimis penjualan keripik Sanjai bisa meningkat, tetapi karena aturan penutupan objek wisata membuat perkiraannya meleset.
Namun, dibanding 2020 di saat awal terjadinya wabah, daya jual beli tahun ini menurut Januar lebih banyak karena saat itu Bukittinggi menerapkan PSBB. Tetapi jika dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi, omset saat ini menurutnya sangat jauh menurun.
"Sebelum pandemi, kami bisa mendapatkan jual beli sampai Rp20 juta per hari saat libur Lebaran, sangat jauh dibanding Lebaran ini yang hanya memperoleh sekitar Rp6 juta," katanya.
Januar merupakan seorang pengusaha keripik Sanjai yang memiliki tungku memasak dan melayani penjualan partai grosir dan eceran.
Untuk permintaan dalam jumlah grosiran pun, menurut Januar terjadi penurunan karena beberapa pedagang di Pasa Ateh juga mengeluh sepinya pengunjung saat libur Lebaran.
"Bahkan ada diantara rekan kami yang tidak "pecah telor" di Pasa Ateh itu, kondisi ini semoga bisa berubah dengan sudah dibukanya kembali objek wisata di Bukittinggi sejak kemaren Insyaallah," kata dia.
Baca juga:
- Meski Tanah Abang Ramai, Anies Sebut Perekonomian Jakarta Belum Normal
- Bareng Kahiyang Ayu Cek Makanan di Supermarket, Bobby Kecewa Ada Susu Hampir Expired
- Haji Bet Dirampok Kawanan Bersenjata di Bukittinggi Sumbar, Duit Rp200 Juta Lenyap
- Wali Kota Solo Gibran Resmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor, untuk Hantam Produk-Produk China?
Ia menambahkan, harga jual keripik Sanjai tidak berubah antara hari biasa dengan masa liburan.
"Yang paling banyak dicari, sanjai biasa tetap kita jual setiap satu kilogramnya dengan harga Rp30 ribu dan sanjai balado Rp40 ribu," kata dia.
Selain menjual langsung ke pembeli di tokonya, Januar juga sering mendapat orderan ke luar daerah Sumatera Barat dengan sistem paket.
"Bahkan ada pengiriman paket Sanjai ke Papua yang harga ongkos kirimnya bahkan tiga kali lipat dari jumlah harga keripik yang dibeli," kata dia.
Keripik Sanjai merupakan makanan oleh-oleh ciri khas dari Kota Bukittinggi, panganan ini kini sudah banyak ditemui di selain daerah setempat seperti di Kota Payakumbuh dan Kota Padang.