Kerusuhan Knotfest Berujung Pembakaran Alat Musik Evanescence
JAKARTA - Batal mentas dan kerusuhan konser ternyata bukan cuma terjadi di Indonesia. Ketika mata kita tertuju pada kerusuhan di acara Musikologi yang dihelat di Senayan, Jakarta akhir pekan kemarin, pada waktu yang sama, di Mexico juga terjadi kerusuhan konser.
Salah satu korban kerusuhan ini adalah band metal Evanescence. Beberapa peralatan panggung band milik Amy Lee dkk dilaporkan terbakar setelah acara Knotfest dihentikan sebelum dua band terakhir; Evanescence dan Slipknot tampil di atas panggung.
Edisi terbaru dari festival dengan konsep 'keliling' ini berlangsung di Parque Deportivo Oceania di Mexico City. Slipknot menjadi tajuk utama festival yang juga menyertakan Evanescence, Behemoth, Godsmack, Bullet For My Valentine, dan banyak lagi.
Namun, Slipknot harus membatalkan penampilan mereka karena rusaknya barikade dan gagalnya upaya untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Evanescence juga terpaksa membatalkan aksi mereka karena masalah yang sama.
"Karena barikade yang rusak dan upaya yang gagal untuk memperbaikinya, Slipknot terpaksa membatalkan penampilan kami tadi malam," band asal Iowa yang mengagas acara ini menulis dalam pernyataan bersama di Twitter.
“Keselamatan - terutama keselamatan penggemar dan sesama band kami - adalah prioritas nomor satu. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga kalian semua mengerti. Jika sesuatu terjadi pada salah satu dari Anda, kami tidak akan memaafkan diri sendiri. Juga, jika kami bisa memperbaiki barikade dengan benar, kami akan naik panggung. Sekali lagi, kami harap Anda semua mengerti dan kami akan berusaha menebusnya sesegera mungkin."
Sementara itu Evanescence, membagikan sebuah video klarifikasi melalui Instagram:
"Kami patah hati, kami tidak bisa bermain untuk Anda malam ini, México City," band ini memberikan keterangan dalam unggahan video mereka. “Keamanan Anda, hidup Anda lebih penting dibandingkan dengan pertunjukan apa pun! Kami mencintaimu dan kami akan segera kembali, itu janji."
Ironinya, setelah berita pembatalan tersebut dikeluarkan, beberapa penonton festival menyerbu panggung dan menghancurkan berbagai peralatan, termasuk di antaranya milik Evanescence.
"Orang-orang yang menghadiri festival melanjutkan untuk melempar barang-barang di atas panggung setelah pengumuman pembatalan dan menyebabkan kerusakan serius pada peralatan Evanescence," tulis kicauan di laman penggemar Evanescence.
Video dari festival tersebut menunjukkan orang-orang yang berlarian ke atas panggung, membongkar drum kit dan kemudian membakarnya, dan itu milik drumer Evanescence Will Hunt. Lihat potongan videonya di bawah:
Salah satu penggemar yang hadir merespons aksi pengrusakan peralatan musik tersebut dengan menulis: "Hari ini ketika saya pergi ke #KnotFest saya mengharapkan festival yang megah dan keren. Saya mendapat ini sebagai gantinya. Ini tidak mewakili metalhead ataupun orang Mexico. Hanya orang idiot yang tidak bisa berperilaku baik."
Slipknot kembali menggunakan Twitter untuk mengomentari lebih lanjut tentang pembatalan Knotfest Mexico, yang menyatakan bahwa mereka berharap dapat tampil pada hari itu, tetapi sayangnya, situasi muncul di atas panggung setelah pembatalan diumumkan yang menyebabkan peralatan yang ajan digunakan hancur.