TNI Gandeng SKK Migas Angkat KRI Nanggala-402 dari Laut Bali Berkedalaman 838 Meter

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan pihaknya akan menggandeng Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk membantu mengangkat KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali.

"Sampai dengan saat ini posisi kapal masih tetap belum bergeser," kata Kasal Yudo Margono dikutip Antara, Selasa, 27 April.

 KSAL mengemukakan, pihaknya juga melakukan pengamanan di lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut dengan menyiagakan petugas di lokasi.

 "Ke depan kami ajukan untuk dilakukan pengangkatan, dan kami sudah koordinasi dengan SKK Migas karena mereka yang memiliki kemampuan untuk mengangkat kapal tersebut," sambung Yudo Margono.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian, dan petugas aslog juga sudah menghubungi SKK Migas supaya kapalnya bisa segera diangkat.

"Minta doanya saja supaya kapalnya bisa segera diangkat. Saat ini masih rapat dan dihitung berapa beratnya, dari gambar-gambar tersebut," kata KSAL.

 

KSAL Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya mengatakan KRI Nanggala-402 tenggelam terjadi bukan karena terjadi "human error" (kesalahan manusia).

"Saya berkeyakinan ini (tenggelamnya KRI Nanggala, Red) bukan karena 'human error', tapi lebih pada faktor alam," katanya, Minggu, 25 April.

Untuk proses investigasi akan dilakukan setelah proses pengangkatan KRI Nanggala-402 selesai dilakukan. KSAL menegaskan kapal tenggelam bukan terjadi karena human error. Hal ini dipastikan karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang benar.