Kronologi dan Dampak Kasus Corona di McDonald's Singapura

JAKARTA - Lima karyawan McDonald's Singapura terinfeksi COVID-19. Padahal sebelumnya ketika dites suhu tubuh, suhu mereka tidak tinggi. Akibat kejadian itu, pihak perusahaan meliburkan ratusan karyawan yang bekerja di empat gerai di Singapura. Seperti apa kronologi serta dampak dari kasus ini?

Dalam siaran pers dari pihak McDonald's Singapura yang dikutip Channel News Asia pada Minggu, 12 April, para karyawan yang terinfeksi virus corona baru itu bekerja di gerai Lido, Forum Galleria, Parklane Shopping Mall, dan Geylang East Central. 

Lima orang karyawan yang dikonfirmasi positif sekarang dikarantina di fasilitas medis. Mereka dipantau oleh tenaga medis, sesuai prosedur Kementerian Kesehatan Singapura.  

Padahal, mereka yang terinfeksi COVID-19 itu kata pihak McDonald's Singapura, memiliki suhu tubuh normal ketika dicek saat mereka masuk shift pertama beberapa hari lalu, sebelum mereka akhirnya merasakan gejala-gejala lain COVID-19. Lebih jelasnya, berikut kronologi mereka yang terinfeksi.

Karyawan 1 bekerja di Gerai Lido dan terakhir mengunjungi tempat itu pada 2 April. Sebelumnya, ia juga bekerja di Gerai Parklane selama satu hari pada 30 Maret. 

Pegawai itu lalu pergi ke dokter pada 3 April untuk memeriksakan tenggorokannya yang sakit dan demam. Lalu ia cuti sakit lima hari. Setelah itu ia kembali mengunjungi dokter pada 8 April untuk kemudian dirujuk melakukan tes swab COVID-19. 

Kemudian, karyawan 2 juga bekerja di Gerai Lido dan terakhir bekerja pada hari karyawan 1 memeriksakan dirinya ke dokter. Setelah itu, ia beristirahat. Sampai tanggal 7 April, ia baru pergi ke dokter karena merasa nyeri sendi dan nyeri otot.

Lalu karyawan 3 bekerja di Gerai Parklane. Ia terakhir ke tempat kerjanya pada 8 April. Selain itu, ia juga bekerja di gerai Lido. Karyawan itu kemudian mengunjungi dokter pada 9 April karena merasa demam. 

Sementara, karyawan 4 bekerja di Gerai Forum Galleria. Ia terakhir bekerja pada 8 April. Karyawan 4 ini adalah teman sekamar karyawan 3. Ia berada dalam kondisi baik-baik saja sampai pihak perusahaan memintanya untuk mengikuti tes swab pada 10 April. 

Lalu, terakhir karyawan 5 bekerja di Gerai Geylang East Central dan terakhir ke sana pada 8 April juga. Esok harinya ia pergi ke dokter karena demam dan dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani tes swab. Pasca kejadian itu, gerai-gerai tersebut kemudian dibersihkan dan ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

Ratusan karyawan diliburkan

Dampak dari kejadian tersebut, semua karyawan lain yang bekerja di empat gerai itu diliburkan selama 14 hari. McDonald Singapura setidaknya meliburkan 210 karyawannya. 

"Ini merupakan tindakan pencegahan tambahan di pihak kami untuk memastikan bahwa karyawan ini tetap terkarantina dan aman di rumah masing-masing," kata pihak McDonald Singapura lewat keterangan tertulis. 

Sementara itu, semua karyawan yang bekerja di sana akan dipantau ketat kondisi kesehatannya, baik yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi maupun yang tidak. Mereka diwajibkan untuk mengukur suhu tubuhnya dua kali sehari dan pergi ke dokter jika merasa tidak sehat. 

"Kami terus mengedepankan langkah-langkah keselamatan dengan standar tertinggi. Kami juga mendorong para pelanggan kami untuk memakai masker ketika mereka mengunjungi restauran kami untuk dibawa pulang sesuai dengan aturan terbaru. Untuk keselamatan para pelanggan dan karyawan kami juga," kata Direktur Pengelola McDonald's Singapura Kenneth Chan.