Paul McCartney Terus Desak Inggris Lindungi Hak Cipta Musisi dari Ancaman AI
![Paul McCartney Terus Desak Inggris Lindungi Hak Cipta Musisi dari Ancaman AI](https://imgsrv2.voi.id/iUfZh3EOWv18eMJbRptXDuEskuJCguk4v_HsFhH8ijc/auto/1280/853/sm/1/bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy80NTQ5NzkvMjAyNTAxMjYxODQ0LW1haW4uY3JvcHBlZF8xNzM3ODkxODc5LlBORw.jpg)
JAKARTA – Paul McCartney, ikon musik legendaris The Beatles, terus mendesak pemerintah Inggris untuk lebih serius melindungi hak cipta musisi di tengah ancaman kecerdasan buatan (AI). Ia menyoroti potensi penyalahgunaan karya seniman oleh perusahaan teknologi jika aturan yang ada dilonggarkan.
Saat ini, pemerintah Inggris tengah mempertimbangkan perubahan undang-undang hak cipta yang memungkinkan perusahaan AI menggunakan materi berhak cipta untuk melatih model mereka, kecuali penciptanya secara tegas menolak. Langkah ini memicu kekhawatiran McCartney yang menyebutnya sebagai ancaman serius bagi kreativitas dan masa depan seniman muda.
"Anak-anak muda, perempuan, mereka menciptakan lagu-lagu indah, tetapi jika undang-undang ini disahkan, mereka bisa kehilangan kendali atas karya mereka. Siapa pun bisa mencuri karya itu dengan mudah," ujar McCartney, yang kini berusia 82 tahun, dalam wawancaranya dengan BBC. Potongan wawancara yang dijadwalkan tayang pada Minggu ini telah dirilis pada Sabtu sebagaimana dikutip dari ABC News, Minggu, 26 Januari.
McCartney juga menyoroti ketimpangan dalam distribusi keuntungan dari karya kreatif di era digital. "Uang dari platform streaming itu mengalir ke suatu tempat, dan yang seharusnya mendapatkannya adalah penciptanya. Bukan raksasa teknologi yang mengambil alih," tegasnya.
Baca juga:
Di sisi lain, pemerintah Inggris yang kini dipimpin Partai Buruh menyatakan ambisi menjadikan Inggris sebagai pemimpin global di bidang AI. Dalam konsultasi yang dimulai Desember lalu, pemerintah berupaya menyeimbangkan antara hak pencipta untuk mengontrol karya mereka dan memberikan akses kepada pengembang AI terhadap konten kreatif berkualitas tinggi.
Namun, wacana ini menuai penolakan dari berbagai pihak. Penerbit, organisasi seniman, dan perusahaan media, termasuk The Associated Press, bergabung dalam Koalisi Hak Cipta dalam AI untuk melawan pelemahan perlindungan hak cipta.
"Kami ini rakyat, dan Anda adalah pemerintah. Tugas Anda melindungi kami," tandas McCartney. "Jika Anda ingin membuat undang-undang, pastikan undang-undang itu melindungi para pemikir dan seniman kreatif. Kalau tidak, dunia akan kehilangan mereka," pungkasnya.
McCartney berharap pemerintah memahami bahwa kreativitas adalah fondasi industri seni Inggris yang selama ini berjaya di panggung dunia. Jika perlindungan terhadap seniman terabaikan, dampaknya bisa menghancurkan masa depan dunia seni.