Neymar Tetap Bayar 142 Karyawan Organisasi Sosialnya, Rp1,56 Miliar per Bulan, Meski Tak Beroperasi karena Pandemi
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah menghantam sejumlah negara. Tidak terkecuali Brasil, negara pesepak bola Neymar Jr.
Bintang Paris Saint-Germain itu telah merasakan dampak besar pandemi karena organisasi sosialnya terpaksa ditutup sejak Maret 2020. Namun, dia tetap mempertahankan 142 karyawan yang bekerja di sana.
Sebelum pandemi, organisasi sosial bernama Neymar Jr. Institute itu merawat 3.000 orang muda yang kurang mampu di Praia Grande. Tetapi, sejak pandemi menghantam, institut tersebut tidak lagi beroperasi.
Neymar telah menjaga komitmennya untuk membayar gaji seluruh 142 pekerja secara penuh juga menjaga rencana perlindungan kesehatan mereka tetap utuh.
Baca juga:
- AS Roma Bangga Jadi Wakil Italia di Semifinal Liga Europa, Tak Sabar Lawan Man United
- Lolos ke Semifinal Liga Europa, Solskjaer Ingin MU Tutup Musim dengan Trofi
- Tertular Malaria saat Bela Timnas Gabon, Aubameyang: Saya akan Kembali Lebih Kuat dari Sebelumnya
- 9 Hari Penting untuk Tottenham: Lawan Everton dan Southampton, Ditutup Final Piala Liga Kontra City
Biaya ini dikabarkan sekitar 90 ribu euro (Rp1,56 miliar) per bulan. Rencananya, Neymar akan terus menggelontorkan uangnya selama krisis berlanjut.
“Saya dan keluarga mempertahankan seluruh struktur, dengan 142 karyawan, yang menerima gaji dan tunjangan mereka secara penuh. Kami melakukannya dengan sumber daya kami sendiri," jelas ayah Neymar dilansir dari MARCA, Minggu, 18 April.
"Pekerjaan dan gaji orang-orang yang bekerja di negara kami diasuransikan terlepas dari durasi pandemi," pungkas dia.