Menlu RI: Indonesia Merupakan Pelopor Perubahan, Bagian dari Solusi, Jembatan Berbagai Perbedaan
JAKARTA - Sejarah panjang diplomasi yang aktif dan konsisten menunjukkan, Indonesia merupakan pelopor, bagian dari solusi dan jembatan perbedaan dalam hubungan strategis global, kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
Menlu Sugino mengatakan, sejarah diplomasi menunjukkan Indonesia tidak tinggal diam atau sekadar menerima kenyataan yang terjadi dalam hubungan strategis global
Mulai dari KAA tahun 1955, kemudian terbentuknya ASEAN 1967. Dari menggagas konsep negara kepulauan yang diakui dunia dalam UNCLOS 1982 hingga ASEAN Outlook on Indo-Pacific pada tahun 2019, kata Menlu Sugiono.
"Sejarah diplomasi Indonesia konsisten menunjukkan Indonesia merupakan pelopor perubahan dan selalu jadi bagian dari solusi serta jembatan berbagai perbedaan,: kata Menlu RI dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di Kementerian Luar Negeri, Jumat 10 Januari.
"Tentu saja, jembatan itu tidak cukup hanya dibangun, tapi juga harus bisa dilalui bersama," lanjutnya.
Merujuk pesan Presiden RI Prabowo Subianto, Menlu Sugiono mengatakan, "perdamaian hanya bisa tercipta jika kita bekerja sama. Dunia tidak membutuhkan lebih banyak perpecahan dan rivalitas".
"Sebaliknya, dunia membutuhkan kepemimpinan yang kolaboratif, inklusif dengan merangkul semua negara," tandasnya.
Menlu Sugiono mengatakan, diplomasi yang diperlukan saat ini adalah yang menjawab tantangan secara berani melalui cara-cara yang inovatif.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan menempatkan diri di panggung dunia, sesuai dengan marwahnya sebagai sebuah negara besar dan sebagai mitra terpercaya, serta tetangga yang baik," tegasnya.
Baca juga:
- Menlu RI Sugiono: Gencatan Senjata dan Kemerdekaan Palestina Adalah Kunci
- Indonesia Diterima Jadi Anggota BRICS Tiga Bulan Sejak Pengajuan, Menlu RI: Buah Kiprah Konsistensi Diplomasi
- Menlu Sugiono: Diplomasi Ekonomi Berlandaskan Pancasila Dorong Perdagangan yang Lebih Adil
- Dunia Hadapi Polycrisis: Diplomasi Pancasila Indonesia akan Menjadi Pemersatu, Jembatani Perbedaan dan Ciptakan Solusi
"Dalam konteks ini, diplomasi kita tidak hanya responsif terhadap krisis, namun juga harus bersifat antisipatif, progresif dan visioner," tandas Menlu RI.
Ditambahkannya, dalam berbagai pertemuan Presiden RI dengan para pemimpin dunia, tampak besar, banyak harapan yang tinggi yang diletakan kepada Indonesia untuk berperan lebih di panggung internasional.