Indonesia jadi Anggota Penuh BRICS, Erick Thohir: Bisa Saling Menguntungkan

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS menguntungkan perdagangan dengan negara-negara di kawasan Selatan.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, bergabungnya Indonesia dengan BRICS juga akan membuka peluang lebih besar untuk memperluas kerja sama perdangan dengan negara-negara tersebut.

“Perdagangan selatan adalah perdagangan yang memang harus kita dorong. BRICS ini kan juga banyak sekali negara-negara sahabat yang memang kontra daripada trade-nya ini bisa saling menguntungkan juga ya, kita dengan China, kita dengan India, kita dengan Rusia,” katanya kepada wartawan ditulis Jumat, 10 Januari.

Menurut Erick, posisi Indonesia yang independen dalam geopolitik juga membuat lebih leluasa masuk ke berbagai organisasi global. Termasuk BRICS.

“Jadi hal ini sebagai negara yang tentu kita independen, kita tidak punya bagian dari geopolitical manapun dengan adanya BRICS, kita tetap juga WTO, tetap berdagang, ya inilah Indoensia,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia telah diterima menjadi anggota BRICS.

“Itu sudah diterima oleh BRICS. Jadi baik karena berarti dengan berbagai negara di global south kita sudah masuk dalam club,” ujarnya kepada wartawan, Rabu, 8 Januari.

Selain itu, Airlangga menyampaikan bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dapat berpartisipasi dalam kerja sama yang melibatkan banyak negara dan diharapkan dapat semakin membuka akses perdagangan dan investasi.

“Ya tentu kalau secara trilateral dengan multiple negara kan. Brasil, Rusia, India, China. Ini akan semakin terbuka lagi akses perdagangan dan investasi,” jelasnya.