MBG Perdana di Kota Tarakan Batal Dilaksanakan 

TARAKAN - Program makan bergizi gratis (MBG) yang pertama di kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), batal dilaksanakan pada Senin, 6 Januari.

Pejabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengungkapkan, batalnya Kota Tarakan dijadikan running pertama program MBG merupakan keputusan hasil pertemuannya dengan pihak perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Tarakan. 

"Ada beberapa variabel kelengkapan seperti alat memasak dan alat distributor yang belum terpenuhi. Akibatnya, Kabupaten Nunukan lebih dulu menjadi lokasi pertama program makan bergizi gratis," kata Bustan, Rabu, 8 Januari.

"Tarakan belum dijadikan running pertama program MBG, padahal gedung dapur umum kita sudah siap yang ada di Jalan Aki Balak 613. Luasnya sudah memenuhi syarat," lanjutnya. 

Dijelaskannya, beberapa variabel kelengkapan alat memasak yang belum lengkap termasuk alat distribusi unit kendaraan ke lokasi sekolah-sekolah yang membuat peluncuran perdana program Presiden Prabowo Subianto itu tertunda. 

Bustan mengatakan, untuk tahap awal pemerintah Kota Tarakan akan berkolaborasi bersama perwakilan BGN untuk melakukan pelatihan kepada 45 orang yang terpilih. 

Selain itu, meminta kepada perwakilan BGN untuk menginformasikan persoalan yang bisa didukung oleh Pemkot Tarakan. 

"Tahap awal ini kita berkolaborasi, Kemudian langkah kedepannya akan di rapatkan dengan kodim, perangkat daerah. Untuk tahap awal ini kita melatih  sekira 45 orang yang direkrut," ujarnya. 

Dia juga telah meminta kepada OPD, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait spesialis gizi yang akan memberikan materi atau ilmu kepada 45 orang tersebut. 

"Kita juga siapkan tempatnya untuk latihan," ujarnya. 

Bustan menegaskan terkait anggaran makan bergizi gratis itu berasal dari APBN. Pemkot Tarakan hanya berkolaborasi untuk memfasilitasi lahan. 

Dikarenakan jumlah siswa-siswi di Kota Tarakan sekitar 58 ribu, maka nantinya perlu ditambah terkait dapur umum. 

"Kalau alokasi dari APBD Kota sementara khusus untuk makan bergizi gratis itu belum teralokasi. Tadi saya sampaikan untuk konsep kolaborasinya ketika dapur yang di Aki Balak 613 berjalan, maka nanti akan bergeser kurang lebih ada pembagunan baru, lokasi-lokasi baru dan mungkin kolaborasi Pemkot menyediakan lahan, yang membangun dari BGN.  Dibutuhkan 20 dapur untuk menyiapkan MBG kepada 58 ribu siswa-siswi," paparnya.