Jepang Pensiunkan Shinkansen Legendaris "Doctor Yellow" Secara Bertahap Setelah 60 Tahun Beroperasi
JAKARTA - Jepang akan mempensiunkan "Doctor Yellow", kereta legendaris yang terkenal dengan 'tugas' mendiagnosis kerusakan pada jalur shinkansen berkecepatan tinggi negara itu dalam beberapa model selama sekitar 60 tahun sejak generasi pertama.
Doctor Yellow membangun status 'mistis' di kalangan penggemar kereta Jepang lantaran jadwal operasionalnya tidak diungkapkan kepada publik.
Bahkan, keunikannya telah melahirkan klaim, siapa pun yang melihatnya akan diberkati dengan kebahagiaan.
Saat ini ada dua kereta Doctor Yellow, generasi T4 dan T5, yang masing-masing melakukan perjalanan di sepanjang jalur shinkansen Tokaido dan Sanyo yang membentang dari Tokyo ke Stasiun Hakata di kota barat daya Fukuoka tanpa penumpang.
Operasional oleh T4 akan dihentikan pada Bulan Januari ini, sementara T5 akan dihentikan setelah tahun 2027, menurut operatornya, dilansir dari Kyodo News 2 Januari.
"Yang bisa saya sampaikan hanyalah terima kasih atas layanan kereta yang lama," kata Hiroya Mochizuka, seorang pejabat di JR Central.
Mengenai pensiunnya Doctor Yellow, ia berkata sambil tertawa, berharap para penumpang membayangkan mereka mungkin telah "menjadi dokter yang naik kereta dan melanjutkan pekerjaan diagnostik mereka."
Menurut JR Central, Doctor Yellow generasi pertama, atau T1, muncul tak lama setelah layanan shinkansen dimulai pada tahun 1964, di tengah kekhawatiran diperlukannya tindakan diagnostik untuk memantau tekanan pada peralatan dari kereta yang melaju dengan kecepatan hingga 210 kilometer per jam.
Sebuah kereta shinkansen seri 0 diperlengkapi untuk tugas tersebut dan dicat kuning, dalam sebuah langkah yang diyakini telah diambil untuk memastikan kereta tersebut dapat lebih mudah dikenali selama operasi malam hari.
Seiring dengan meningkatnya operasi siang hari dan dengan itu peluang penampakan, nama "Doctor Yellow" dan "train doctor" mulai populer dan menjadi perbendaharaan kata yang dikenal publik.
Sebelumnya, JR Central, yang memiliki T4, mengatakan pada Bulan Juni rencana penghentian operasional kereta yang mulai beroperasi pada tahun 2001 tersebut, tanpa rencana untuk mencari penggantinya.
Sebagai gantinya, kereta peluru N700S yang membawa penumpang akan dilengkapi mulai tahun 2027 dengan peralatan pengujian dan observasi yang dapat memenuhi peran pemeriksaan rel dan kabel udara.
Baca juga:
- Pencuri Gasak Tas Hermes hingga Berlian Senilai Rp200 Miliar dari Rumah Kosong
- Perdana! Korut Bangun Kapal Perang Baru Berbobot 4.000 Ton dengan Sistem Peluncur Vertikal
- Buku Petunjuk Operasional Pesawat Ditemukan di Lokasi Kecelakaan Jeju Air
- Militer Israel Kepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Perintahkan Evakuasi
Di sisi lain, T5, yang dimiliki oleh JR West, memulai debutnya pada tahun 2005.
Sebagai bukti popularitas kereta kuning tersebut, sebuah acara pada Bulan Oktober di pabrik Hamamatsu milik JR Central menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk melihat bagian dalam salah satu kereta tersebut sebagai bagian dari perayaan untuk menandai 60 tahun kereta peluru shinkansen Jepang.
Terpisah, penjualan mainan bertema Doctor Yellow dan barang dagangan lainnya diperkirakan bakal melonjak sembilan kali lipat dalam seminggu setelah penghentian operasional diumumkan.