Prabowo Subianto: Tak Ada Niat Sedikit Pun Mempersulit Rakyat
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyatakan tak ada niatan sedikitpun darinya dan seluruh anggota Kabinet Merah Putih untuk mempersulit rakyat Indonesia.
Pernyataan itu disampaikannya saat berpidato dalam Peringatan Natal Nasional di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Sabtu, 28 Desember.
Bermula ketika Prabowo menyebut sangat merasakan harapan rakyat agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Karenanya, bersama para menteri, Prabowo akan bekerja keras melayani masyarakat.
"Saya bersama pembantu-pembantu saya, bersama menteri-menteri, para menko, bersama petugas-petugas yang tergabung dalam pemerintahan Republik Indonesia sekarang, kami sungguh-sungguh bertekad untuk berkeja keras untuk melayani rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Menurutnya, sudah tak ada lagi hari libur bagi pemimpin atau menteri. Sebab, kerja keras harus dilakukan agar bisa melakukan yang terbaik sesuai harapan rakyat Indonesia.
"Saya bertekad untuk memimpin suatu pemerintah yang bersih, pemerintah yang akan menjaga kepentingan rakyat Indonesia," sebutnya.
Bahkan, dalam pernyataannya, Prabowo menyatakan tak ada niatan sedikitpun untuk mempersulit rakyat. Sebab, ia telah bertekad untuk menjalankan undang-undang dengan sebaik-baiknya.
Baca juga:
- Tim SAR Evakuasi Penumpang Kapal Mati Mesin di Wakatobi
- Polisi Ungkap Mahasiswi UPI Bandung Terlibat Cekcok sebelim Jatuh dari Lantai Dua dan Meninggal
- Sistem Kesehatan Gaza Utara Hancur setelah RS Kamal Adwan Diserang
- Pengamat: Tanpa Keberanian Seorang Kepala Negara, Pemberantasan Korupsi akan Selalu jadi Sekadar Wacana
"Tidak ada niat sedikit pun untuk kami mempersulit kehidupan rakyat Indonesia," tegasnya.
"Saya sungguh-sungguh bertekad bahwa sumpah yang saya ucapkan pada tanggal 20 Oktober di hadapan Majelis Perwakilan Rakyat, di hadapan seluruh rakyat Indonesia, dan yang lebih penting di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjalankan Undang-undang Dasar dan menjalankan segala Undang-undang dan peraturan Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya," sambung Prabowo mengakhiri.
Belakangan ini pemerintahan Prabowo sedang menjadi sorotan terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Berbagai element masyarakat sudah menujukan penolakan atas kenaikan tersebut.