Beranda > lifestyle Tips Menjaga Kesehatan Mental dengan Mindful Walking 23 Desember 2024, 09:25 Mindfull Walking (Freepik/Freepik) JAKARTA - Dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, kita sering kali terputus dari alam dan bahkan dari diri sendiri. Aktivitas harian yang sibuk membuat kita lupa untuk berhenti sejenak, merasakan napas, dan menyadari kehadiran kita di dunia.Meditasi berjalan atau mindful walking telah menjadi salah satu praktik yang semakin populer di kalangan masyarakat modern. Sebagai bentuk latihan mental dan spiritual, meditasi memiliki manfaat yang luar biasa bagi siapa saja yang melakukannya, termasuk perempuan.Pada perayaan Hari Ibu, HIA EveryWear bersama Sekolah Rekonsiliasi (lofC Indonesia) mengadakan acara yang menginspirasi dan memulihkan jiwa melalui praktik mindful walking.Kegiatan ini bertujuan mengajak para peserta, khususnya perempuan, untuk lebih menghargai diri sendiri dan memperkuat koneksi dengan alam.Nenden Prawira, Program Director Sekolah Rekonsiliasi, menjelaskan bahwa mindful walking adalah pengalaman unik yang melibatkan pengaktifan kelima panca indra, yakni indera penglihat (mata), pendengar (telinga), peraba (kulit), pencium (hidung), dan pengecap (lidah)."Pagi tadi, semua peserta menyusuri rute yang sudah disiapkan dengan penuh kesadaran. Artinya, mereka mengaktifkan panca indra untuk lebih mindful dan grounding," ujar Nenden, saat ditemui di Rumah Perubahan Jakarta Escape pada Minggu, 22 Desember 2024.Melalui perjalanan ini, peserta diajak untuk menyadari keberadaan mereka sebagai bagian dari semesta. Maka dari itu, sangat penting kita menyeimbangkan hidup antara diri sendiri dengan alam."Kadang kita lupa bahwa kita adalah bagian dari alam. Dengan mindful walking, kita mengingat kembali koneksi itu, yang sangat penting untuk kesehatan mental dan keseimbangan hidup," tuturnya.Setelah meditasi berjalan, peserta berbagi pengalaman melalui sesi open sharing. Banyak dari mereka menyadari betapa nikmatnya bernapas dan menemukan hal-hal baru tentang diri mereka."Ketika kita melihat elemen-elemen alam dan menyadari bahwa kita adalah bagian dari mereka, itu membuat mental kita semakin kokoh untuk menghadapi kehidupan," ungkap Nenden.Lebih lanjut, kegiatan ini juga dirancang untuk membantu peserta berkomunikasi dengan sisi terdalam mereka, yang sering disebut sebagai inner child."Pemulihan dimulai dari diri sendiri. Dengan berkomunikasi dengan inner child, kita memastikan diri kita tetap utuh dan kuat," tambahnya.Ajeng Kartika, founder HIA EveryWear yang juga berpartisipasi dalam acara ini, menekankan pentingnya menghargai peran perempuan dalam kehidupan. Ajeng juga mengingatkan bahwa hidup adalah anugerah yang harus disyukuri."Perempuan memiliki banyak peran dan sering terkena dampaknya. Di Hari Ibu ini, kami ingin merangkul perempuan Indonesia agar lebih menghargai diri mereka sendiri," ujarnya."Hari Ibu ini adalah momen untuk memberikan apresiasi kepada para perempuan, baik yang menjadi ibu maupun yang belum," tambahnya.Ajeng mengatakan ide mengadakan kegiatan ini bermula dari suaminya, Lucky Priyatama Putra. Founder HIA Everywear itu melihat fenomena banyak orang menjadikan olahraga sebagai pelarian dari masalah, tetapi tidak menyelesaikan akar permasalahan. Baca juga: Menghitung Berapa Lama Pohon Manggis Berbuah dan Siap PanenPutri Indonesia 2009 Qory Sandioriva Bakal Luncurkan Film Komedi, Libatkan Aktor-Komika Lokal Medan10 Metode Terapi Somatik yang Bantu Mengatasi Stres dan Kecemasan "Suami saya pernah bertanya, kenapa banyak yang berolahraga tetapi tetap merasa sakit? Jawabannya adalah karena mereka belum membenahi diri sendiri." ungkap Ajeng.Ia menekankan pentingnya olahdiri dan olahrasa sebagai pelengkap olahraga fisik. Dengan menyelaraskan pikiran, perasaan, dan tubuh, seseorang dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Tag: kesehatan mental hari ibu