Terapkan Teknologi ATRS di Bandara Soetta, Bos InJourney Airport: Pemeriksaan jadi Lebih Cepat
TANGERANG - PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menerapkan teknologi Automated Tray Returned System (ATRS) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Dengan teknologi tersebut pemeriksaan menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Teknologi ATRS ini ditempatkan dalam area security checkpoint sebelum penumpang pesawat memasuki ruang tunggu boarding penerbangan.
Direktur Utama InJourney Airport Faik Fahmi menjelaskan, dengan penerapan teknologi ATRS di security checkpoint ini, penumpang yang datang tak perlu lagi mengeluarkan barang elektronik maupun air mineral dari dalam tas yang dibawa.
“Jadi prosesnya itu bisa cepat, karena apa? penumpang yang datang tidak perlu mengeluarkan laptop. Tidak perlu mengeluarkan air mineral, jadi langsung bisa dideteksi melalui sistem yang kita punya,” katanya di Bandara Terminal 3 Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 20 Desember.
Lebih lanjut, Faik menjelaskan jika memang nantinya barang bawaan penumpang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, akan ada berpindah ke jalur khusus sehingga tidak akan mengganggu antrean di belakangnya.
“Kalau ada bagasi (barang bawaan) yang perlu diperiksa, itu juga akan langsung berpindah ke jalur khusus. Jadi tidak mengganggu orang yang ada di belakangnya,” jelasnya.
Faik juga bilang dengan teknologi ATRS ini dapat meningkatakan pelayanan menjadi 500 orang per satu jam. Sementara sebelumnya hanya 200 orang saja.
“Karena kalau yang biasa itu sejam paling cuma 200 orang. Kalau yang ini (ATRS) sejam bisa 500 orang. Bahkan kalau petugasnya udah lebih canggih, udah terbiasa, mungkin bisa sampai 600,” katanya.
“Jadi harapannya dengan konsep ATRS yang terbaru ini. Flow penumpang yang selama ini banyak menjadi konsep penumpang karena numpuk di area SCP (Security Checkpoint) ini sudah bisa terselesaikan,” sambungnya.
Baca juga:
Saat ini, kata Faik, ada dua alat ATRS yang dipasang di Bandara Soetta. Dimana tahap awal penggunaan teknologi ini hanya untuk security checkpoint di penerbangan domestik.
“Ini sementara kita dua dulu, nanti kita evaluasi. Tapi yang jelas nanti kita akan kembangkan juga termasuk di internasional. Untuk di bandara-bandara kita yang lain,” tuturnya.