Banjir Rob Rendam 5 Kecamatan di Gresik, Aktivitas Warga Terganggu  

GRESIK – Ratusan rumah di lima kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, masih terendam banjir rob akibat pasang air laut yang diperparah oleh cuaca ekstrem. Bencana ini tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga menimbulkan kerugian bagi mereka yang bermukim di wilayah pesisir.  

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik melaporkan bahwa banjir rob ini telah melanda sejumlah desa sejak Senin malam, 16 Desember 2024. Hingga hari ini, Rabu, 18 Desember 2024, genangan air masih terlihat di berbagai titik.  

Banjir rob merendam beberapa desa di lima kecamatan, di Kecamatan Ujungpangkah, Desa Pangkahkulon dan Desa Pangkahwetan, Kecamatan Bungah; Desa Tajungwidoro, Kecamatan Manyar; Desa Banyuwangi, Kecamatan Gresik; Kelurahan Lumpur, dan Kecamatan Kebomas; Desa Sukorejo.  

Selain it, banjir rob juga dilaporkan melanda Kecamatan Driyorejo, tepatnya di Desa Sumput dan kawasan Perumahan De Naila Village.  

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX. Driatmiko Herlambang, menjelaskan bahwa ketinggian air akibat banjir rob bervariasi antara 10 hingga 70 sentimeter.

"Banjir rob ini biasanya bersifat sementara dan lebih sering terjadi pada malam hari ketika pasang air laut mencapai puncaknya," ujar Miko, Rabu 18 Desember.  

Dia menambahkan bahwa banjir ini menyebabkan gangguan aktivitas warga, termasuk akses transportasi dan kegiatan ekonomi di wilayah pesisir. Beberapa rumah juga mengalami kerusakan ringan akibat genangan air yang terus-menerus.  

Untuk menghadapi situasi ini, BPBD Gresik telah berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayah terdampak. Mereka juga aktif menyebarkan informasi peringatan dini dari BMKG agar masyarakat lebih waspada.  

"Kami terus memantau perkembangan dan memastikan warga mendapatkan bantuan jika diperlukan. Selain itu, kami mengimbau agar warga segera melaporkan jika ada kerusakan atau kondisi darurat," tambah Miko.  

Pemerintah setempat bersama BPBD telah mengambil langkah awal berupa normalisasi saluran air dan pendistribusian bantuan darurat untuk warga yang terdampak.  

BMKG memprediksi bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan. Fenomena pasang air laut diperkirakan akan terus mempengaruhi wilayah pesisir, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap banjir rob.  

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap peningkatan ketinggian air laut pada malam hari. Mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan segera melaporkan jika terjadi banjir yang lebih parah.  

Banjir rob ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di wilayah pesisir yang rentan terdampak fenomena alam seperti pasang air laut dan cuaca ekstrem. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak bencana dapat diminimalkan.