Kemenangan Andra Soni-Dimyati Tanda Terjadi Fragmentasi Kekuasaan di Banten
JAKARTA – Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahmad Chumaedy menilai kemenangan pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah atas Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten menandakan terjadinya fragmentasi kekuasaan di Banten.
Menurutnya, fragmentasi kekuasaan ini juga dapat dilihat dengan kekalahan calon kepala daerah dari dinasti Ratu Atut Chosiyah dalam pilbup atau pilwakot berbagai daerah di Banten. “Kemenangan (atas dinasti Atut) ini memunculkan figur-figur serta aktor politik baru seperti Andra Soni sebagai lokomotif kekuatan baru tersebut,” ujarnya, Minggu 15 Desember 2024.
Baca juga:
Pria yang akrab disapa Memed ini juga berpendapat, gagalnya calon-calon dari dinasti Ratu Atut mengindikasikan pergeseran preferensi pemilih, yang dipengaruhi konstelasi politik nasional. Dia menyebut, kemenangan Andra-Dimyati tidak bisa dilepaskan dari dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang merepresentasikan pemerintahan Prabowo Subianto.
“Saat Andra Soni menang, maka kepemimpinan kharismatik terdelegitimasi oleh kepemimpinan kolektif yang akan menawarkan dinamika politik modern. Dengan runtuhnya rezim dinasti Atut, pola kepemimpinan pasti akan mengalami perubahan yang signifikan,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, KIM melalui Andra Soni bisa saja menancapkan pengaruh yang lebih kuat dibanding dinasti Ratu Atut jika tawaran politik Andra Soni kepada warga Banten selama lima tahun ke depan memuaskan aspirasi warga Banten.
“Berakhirnya dinasti Atut meruntuhkan semua elemen kekuatan di bawahnya. Tinggal Andra bisa atau tidak menawarkan pilihan politik tanpa beban masa lalunya sehingga mengendalikan lembaga pemerintahan berjalan sesuai harapan publik Banten,” tegas Memed.
Seperti diketahui, calon-calon kepala daerah dari dinasti Ratu Atut Chosiyah berguguran di Banten. Di Pilgub Banten, Airin Rachmi Diany yang berpasangan dengan Ade Sumardi kalah dari Andra-Dimyati usai hanya meraup 2.449.183 atau 44,12 persen suara berbanding 3.102.501 suara atau 55,88 persen suara.
Di Pilbup Serang, anak Ratu Atut, pasangan Andika Hazrumy-Nanang Supriatna harus mengakui keunggulan pasangan Ratu Rachmatuzakiyah-Najib Hamas. Di Pilwakot Serang, adik tiri Ratu Atut, Ratu Ria Maryana yang berpasangan dengan Subadri Ushuludin kalah dari pasangan Budi Rustandi-Nur Agis Aulia.
Satu-satunya calon kepala daerah dari dinasti Ratu Atut yang berhasil memenangi pilkada di Banten adalah keponakan Atut, Pilar Saga Ichsan. Pilar yang merupakan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berpasangan dengan Benyamin Davnie sebagai calon wakil wali kota mampu mengalahkan pasangan pasangan Ruhamaben-Shinta Wahyuni Chairuddin.