Hadiah dari ILUNI SMPN 214 Jakarta Kembalikan Senyum Anak Korban Bencana Alam Sukabumi
JAKARTA - Bencana alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sukabumi berdampak besar terhadap masyarakat, khususnya anak-anak. Karenanya, Ikatan Alumni (ILUNI) SMPN 214 Jakarta memberikan sedikit 'hadiah' untuk mengembalikan seyum yang hilang.
Tak dipungkiri, kesedihan mendalam sangat dirasakan anak-anak salah satunya seperti yang terjadi Desa Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Sebab, mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam tersebut.
Tetapi, berbagai benda kesayangan mereka seperti pakaian rusak terendam air hingga hilang terseret banjir. Untuk menghilangkan kesedihan anak-anak, ILUNI SMPN 214 Jakarta memberikan hadiah berupa pakaian layak pakai dan peralatan sekolah.
"Kami juga memperhatikan anak-anak yang tidak dipungkiri sangat terdampak dari sisi kesehatan maupun mental," ujar Ketua ILUNI SMPN 214, Welly, Sabtu, 14 Desember.
Tidak hanya memberikan bantuan barang, anak-anak terdampak juga diberikan bingkisan berupa makanan.
Dengan sejumlah pemberian dan kasih sayang yang diberikan oleh para anggota ILUNI SMPN 214 Jakarta, diharapkan senyum yang hilang bisa kembali lagi.
Baca juga:
- Kartu Jakarta Pintar Hingga Kartu Lansia Bakal Jadi Prioritas Utama Pramono Usai Resmi Dilantik Jadi Gubernur
- Menbud Fadli Zon Dorong Pelajaran Sejarah Kembali Wajib di Sekolah
- Natal 2024, 172 WBP Ambon Diusulkan Terima Remisi karena Berkelakuan Baik
- PKB: Kenaikan PPN 12 Persen Sudah Digariskan Dalam Undang-Undang
"Kami juga akan berbicang-bincang dengan anak-anak terdampak. Cara ini diharapkan juga meringankan beban masyarakat yang terdampak serta dapat mempercepat proses rehabilitasi pasca bencana," kata Welly.
Adapun, ILUNI SMPN 214 Jakarta turut memberikan bantuan berupa alas tidur, pakaian layak pakai, obat-obatan, dan air bersih.
Bantuan sebanyak dua truk kontainer tersebut merupakan hasil donasi seluruh anggota ILUNI SMPN 214. Selain itu ada andil dari PT General Energy Bali (GEB). yang juga rela menyisihkan rezekinya untuk mengembalikan senyum yang hilang dari masyarakat Desa Pabuaran.
Bencana alam banjir bandang berdampak terhadap 300 kepala keluarga di Desa Pabuaran. Totalnya mencapai 1.000 jiwa.