Militer Israel Bantah Pasukannya Bergerak Maju Menuju Damaskus

JAKARTA - Juru bicara Israel Defense Forces (IDF) membantah laporan yang mengklaim pasukan Israel bergerak maju menuju Damaskus, ibu kota Suriah, dengan mengatakan mereka hanya beroperasi di dalam zona penyangga di perbatasan antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.

"Laporan yang beredar di beberapa media yang mengklaim bahwa pasukan IDF bergerak maju atau mendekati Damaskus sama sekali tidak benar," kata Kolonel Avichay Adraee, juru bicara IDF berbahasa Arab di X, melansir The Times of Israel 10 Desember.

"Pasukan IDF berada di dalam zona penyangga dan di posisi pertahanan dekat perbatasan untuk melindungi perbatasan Israel," tambahnya.

Sebelumnya, Reuters mengutip sumber kemanan Suriah melaporkan pada Hari Selasa, serangan militer Israel ke Suriah telah mencapai sekitar 25 km (16 mil) di barat daya Damaskus setelah Israel merebut zona penyangga di Suriah selatan dan melancarkan serangan udara terhadap pangkalan udara dan tentara Suriah pada malam hari.

Sumber keamanan Suriah mengatakan pasukan Israel mencapai Qatana, yang berjarak 10 km (enam mil) ke wilayah Suriah di sebelah timur zona demiliterisasi yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dari Suriah.

Israel memberi tahu Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka telah mengambil "tindakan terbatas dan sementara" di zona demiliterisasi yang berbatasan dengan Suriah untuk melawan segala ancaman, khususnya terhadap penduduk di sisi Israel di Dataran Tinggi Golan.

"Namun, penting untuk ditegaskan bahwa Israel tidak melakukan intervensi dalam konflik yang sedang berlangsung antara kelompok bersenjata Suriah; tindakan kami semata-mata difokuskan pada menjaga keamanan kami," tulis Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon dalam suratnya kepada dewan yang beranggotakan 15 negara.

Ditambahkannya, Israel tetap berkomitmen pada kerangka Perjanjian Pemisahan Pasukan tahun 1974, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pakta ini telah "runtuh."