Tanamkan Nilai Kesetaraan Gender Bisa Dimulai dari Lingkungan Keluarga
JAKARTA - Kesetaraan gender dalam keluarga termasuk prinsip penting yang mendorong hubungan hingga perilaku anggota keluarga agar bisa lebih adil, dan saling menghormati di antara semua anggotanya.
Nilai ini pun mengacu pada pembagian peran, tanggung jawab, hak, dan kesempatan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam menjalankan kehidupan keluarga. Meinita Fitriana Sari, M.Psi., seorang psikolog dari UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak DKI Jakarta, menegaskan pentingnya menanamkan nilai kesetaraan gender sejak dalam keluarga.
Ia menyampaikan upaya menghapus diskriminasi berbasis gender dapat dimulai dari lingkungan keluarga, yang menjadi fondasi utama pembentukan pola pikir.
“Jika kita ingin menghapus diskriminasi gender di masyarakat, hal tersebut harus dimulai dari keluarga,” ujar Meinita dalam acara diskusi edukasi bertema “Empowering Women, Towards Gender Equality” yang digelar oleh PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) bersama Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Meinita menekankan peran orangtua dalam memberikan teladan kepada anak-anak sangat krusial. Hubungan suami istri yang menjunjung kesetaraan, seperti komunikasi yang baik dan penghargaan terhadap hak istri untuk memberikan pendapat, dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan keluarga yang bebas diskriminasi.
“Kesetaraan gender juga harus terlihat dalam pengambilan keputusan keluarga, di mana baik suami maupun istri memiliki kesempatan yang sama untuk menentukan pilihan,” tambahnya.
Menurut Meinita, kesetaraan gender merupakan hak dasar bagi setiap individu, tanpa memandang usia, agama, atau ras. Penerapan prinsip ini penting di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan perlindungan hak perempuan dan laki-laki.
“Namun, menciptakan masyarakat yang benar-benar bebas dari diskriminasi gender membutuhkan waktu dan komitmen yang besar,” katanya.
Psikolog lainnya, Ayoe Sutomo, M.Psi., menambahkan salah satu cara untuk mengatasi diskriminasi gender adalah dengan memberdayakan perempuan. Ia mengajak perempuan untuk mengenali potensi yang dimiliki, termasuk keterampilan sederhana yang dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang bernilai.
“Perempuan juga perlu memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan, baik untuk keperluan pribadi maupun rumah tangga, agar lebih mandiri dan mampu mengurangi risiko diskriminasi maupun kekerasan,” ujar Ayoe.