Cuaca Ekstrem Bayangi Libur Nataru, Menhub Dudy Peringatkan Operator Peyeberangan
JAKARTA - Masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berlangsung saat puncak musim hujan terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun wanti-wanti operator penyeberangan terhadap potensi gelombang tinggi yang mungkin terjadi di periode tersebut.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan perhatian khusus pada operator Pelabuhan Merak-Bakauheni. Hal ini karena pelabuhan tersebut menjadi titik yang berpotensi terjadi kepadatan di masa libur Nataru.
Dudy juga melakukan kunjungan ke beberapa lokasi jalur rencana operasi di lintasan penyeberangan Merek-Bekauheni. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana, prasarana, serta aspek keselamatan mengingat cuaca yang kurang bersahabat pada akhir tahun.
“Pelabuhan Merak-Bakauheni merupakan salah satu titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan. Pergerakan kapal penyeberangan diperkirakan sebesar 29,83 persen. Kementerian Perhubungan terus melakukan inspeksi sarana dan meningkatkan pengawasan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 9 Desember.
Dudy mengatakan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dengan melibatkan Direktorat Transportasi Sungai, Danau, Penyeberangan (TSDP) juga telah melakukan ramp check kapal penyeberangan pada 10 Oktober sampai 15 November 2024.
Baca juga:
Kepada pemangku kepentingan sektor penyeberangan, Dudy pun mengingatkan pentingnya antisipasi layanan transportasi yang terdampak cuaca ekstrem.
Dudy juga menginstruksikan para pemangku kepentingan untuk berkoordinasi dengan BMKG wilayah masing-masing untuk mempersiapkan diri terhadap kondisi prakiraan cuaca atau gelombang tinggi.
“Saya yakin hal ini sudah dilakukan, tapi saya minta koordinasi tersebut dilakukan lebih sering dan teliti. Kondisi cuaca ini akan mempengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal. Kita harus menjaga aktivitas penyeberangan demi keselamatan penumpang,” tuturnya.