Pelatih PSIM Yogyakarta Sebut Persaingan di Liga 2 Seperti MotoGP. Ini Alasannya
YOGYAKARTA - Persaingan ketat tim-tim Liga 2 2024/2025 dari Grup 2. Pelatih PSIM Yogyakarta Seto Nurdiyantoro menyebut persaingan memperebutkan tiket ke 8 besar seperti balapan MotoGP karena tim-tim saling salip dan bergantian menduduki puncak klasemen.
PSIM mempertahankan posisi di papan atas Grup 2 Liga 2 setelah menang besar 5-0 atas Nusantara United di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu, 1 Desember 2024. Kemenangan itu mengantarkan PSIM naik ke peringkat dua dengan poin 21.
Sementara, Bhayangkara Presisi FC yang menempati peringkat pertama memiliki poin 23. Namun Bhayangkara FC sudah melakoni 12 pertandingan. PSIM sendiri masih menyimpan satu pertandingan sehingga berpeluang merebut kembali posisi puncak.
Hanya target PSIM menggeser Bhayangkara FC bakal tak mudah karena mereka menghadapi Persijap Jepara pada laga berikutnya. Big match itu seharusnya digelar di Jepara karena Persijap bertindak sebagai tuan rumah.
Namun Persijap tak bisa menggelar pertandingan di Jepara sehingga harus memindahkan laga ke Boyolali dengan menjamu PSIM di Stadion Kebogiro, Sabtu, 7 Desember 2024. Laga itu bisa mengubah posisi kedua tim di klasemen sementara. Pasalnya, Persijap yang menempati peringkat tiga memiliki poin 20.
Pelatih Seto menuturkan persaingan yang ketat menjadikan PSIM harus bekerja keras sampai putaran kedua kompetisi berakhir. Menurut dia tim-tim di papan atas masih memungkinkan untuk saling salip demi memperebutkan posisi di tiga besar.
"Persaingan di Liga 2 tak ubahnya seperti MotoGP. Tim-tim saling bergantian menempati peringkat pertama dan kedua. Posisi PSIM sendiri belum aman sebelum putaran kedua berakhir," ucap Seto di Yogyakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
"Saat ini, kami fokus bagamana bis bertahan di tiga besar. Pasalnya hanya tiga tim dari Grup 2 yang lolos 8 besar. Tak soal apakah kami mengakhiri putaran kedua ini di posisi pertama, kedua atau ketiga," kata dia lagi.
Menurut Seto demi mengamankan tiket ke 8 besar, dia menargetkan PSIM mampu meraih 30 poin. Bila itu tercapai, posisi PSIM sudah aman.
"Ini masih hitungan kasar. Bila meraih 30 poin, posisi PSIM sudah aman. Tetapi kami berharap meraih poin lebih tinggi. Dan yang terutama menjaga konsistensi. Ini harus dilakukan demi memenuhi target itu," ujarnya.
PSIM sendiri masih memiliki lima pertandingan dengan tiga di antaranya digelar di kandang sendiri. Mereka menjamu Persipati Pati, Bhayangkara Presisi FC dan Persiku Kudus. Sedangkan dua laga tandang melawan Persijap dan Persekat Tegal.
Laga melawan Persijap menjadi salah satu yang menentukan. Bila menang, Laskar Mataram bakal merebut posisi puncak. Namun mereka juga memperhitungkan hasil pertandingan Bhayangkara Presisi melawan Persekat.
Baca juga:
- Valentino Rossi Masuk Daftar Pebalap Terbaik Versi Marc Marquez
- Dibalut Kamuflase, Toyota RAV4 Terbaru Tertangkap Kamera Lagi Uji Jalan
- GT WASH Hadirkan Revolusi Pencucian Kendaraan Mandiri dengan Teknologi Touchless ShampooGrass dari Rusia
- Belum Buat Regulasi yang Ketat, Komdigi Akui Indonesia Kekurangan Infrastruktur Pendukung AI
Seto menuturkan bahwa persiapan kali ini berfokus pada taktik, fisik, dan adaptasi terhadap kondisi lapangan di Kebogiro. "Kami coba taktikal demi mengantisipasi bagaimana permainan Persijap. Kondisi fisik dan endurance pemain juga menjadi perhatian," tutur Seto.
Salah satu kendala yang dihadapi PSIM dalah kondisi lapangan yang dinilai kurang ideal. Menurut dia lapangan di Boyolal sedikit kecil dibandingkan lapangan biasa.
"Sedikit ada kendala di sana karena lapangannya sedikit kecil. Mungkin sedikit merepotkan. Tetapi apa pun itu, kami coba antisipasi. Saya optimis tim bisa meraih hasil yang positif di laga tandang ini," kata Seto.