Atasi Polusi Plastik, Paris Berikan Tas Antipolusi untuk Bayi
JAKARTA - Kota Paris berencana memberikan dukungan bagi orang tua baru dengan mengusulkan program tas hadiah antipolusi untuk bayi. Tas hadiah yang berisi produk-produk ramah lingkungan ini sebagai bagian dari rencana kesehatan lingkungan yang baru. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak polusi dan memperkenalkan produk bersih yang lebih aman bagi bayi.
Rencana ini dibahas dalam rapat dewan kota pada Selasa, 19 November 2024. Program ini berfokus pada penguatan upaya kota dalam menangani polusi. Beberapa inisiatif mencakup pengujian yang lebih menyeluruh di sekolah-sekolah untuk mendeteksi bahan kimia berbahaya dan logam berat seperti timbal. Hal ini untuk mengurangi polusi udara dalam ruangan, serta membentuk komite ahli untuk menilai kesehatan lingkungan.
Baca juga:
- 4 Cara Melakukan Detoks Ginjal Secara Alami
- Dipenuhi Aura Mistis, Harry Halim Tampilkan Karya Tajam dan Berani Lewat Tajuk Redemtion
- Ganti Kunafa dengan Bihun, Viral Seleb TikTok Mursid Bikin Cokelat Dubai Versi Kreasi Sendiri
- Dipakai Abdul Qohar hingga Tokoh Dunia, Simak Ketahanan Jam Tangan Audemars Piguet yang Harganya Capai Rp1 Miliar
Anne-Claire Boux, Wakil Walikota Paris selama ini bertanggung jawab atas kesehatan masyarakatnya. Dia menyatakan bahwa dampak polusi terhadap kesehatan masyarakat sudah menjadi masalah sosial yang diakui. Diperkirakan sekitar 10 persen kanker terkait dengan faktor lingkungan. Banyak penelitian ilmiah menunjukkan bahwa angka ini kemungkinan besar masih tergolong rendah.
Salah satu bagian dari rencana ini adalah memberikan tas hadiah anti polusi kepada orang tua baru. Tas tersebut berisi perlengkapan seperti cangkir bayi stainless steel, mainan kayu, tisu basah katun yang dapat dipakai ulang, dan perlengkapan pembersih tidak beracun.
Kota Paris berharap dapat meluncurkan inisiatif ini pada pertengahan tahun 2025 dengan biaya sekitar 500 ribu Euro atau Rp8,3 miliaruntuk tahun tersebut dan sekitar 1 juta Euro atau Rp17 miliar per tahun setelahnya.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengatasi polutan harian, seperti bahan kimia perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), pengganggu endokrin, dan pestisida. Paparan terhadap senyawa seperti PFAS, yang sering ditemukan dalam produk pembersih, peralatan masak, kain, dan kemasan, telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan tiroid, masalah kesuburan, dan kanker.
"Masalah ketidaksuburan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan lingkungan. Bisa ada alasan lain, tetapi membicarakan ketidaksuburan tanpa menyebutkan paparan kita terhadap polusi, itu tidak ada gunanya," ujar Boux, seperti dilansir VOI dari laman Euro News pada Kamis, 21 November 2024.
Selain itu, Paris juga akan menyediakan 44 pusat perlindungan bagi ibu dan bayi yang bebas dari polutan, serta melatih tenaga kesehatan untuk membantu masyarakat mengurangi kontak dengan bahan kimia berbahaya, seperti pengganggu endokrin, yang memengaruhi hormon tubuh.
Program serupa bukanlah hal baru di Paris. Banyak negara menawarkan produk kepada orang tua baru sebagai upaya mengatasi ketidaksetaraan sosial atau sebagai alat edukasi. Program ini pertama kali diperkenalkan di Finlandia pada tahun 1949, di mana orang tua baru diberikan lebih dari 40 barang, termasuk selimut, kantong tidur, pakaian, barang perawatan pribadi, mainan, dan buku. Di Skotlandia, kotak bayi berisi pakaian, buku, dan mainan dengan tujuan memberikan awal kehidupan bayi.
Pemerintah Skotlandia melaporkan selama tiga tahun pertama program ini, dari 2017 hingga 2020, tingkat partisipasi mencapai 93 persen. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2023 di jurnal Lancet Public Health menemukan hubungan antara kotak bayi dengan pengurangan paparan asap rokok serta peningkatan menyusui di kalangan ibu muda. Para peneliti berpendapat bahwa pengurangan merokok bisa jadi disebabkan oleh berkurangnya stres atau upaya pencegahan yang dilakukan oleh bidan.
Beberapa negara lain, seperti Irlandia juga telah mencoba program serupa, dengan proyek percontohan tahun lalu memberikan paket bayi kepada 500 keluarga di Irlandia.
Menurut laporan dari lembaga asuransi sosial Finlandia, Kela, yang mengorganisir kotak bayi, ada sekitar 60 negara yang memiliki proyek kotak bayi dengan barang-barang perawatan. Laporan tersebut menyarankan agar program-program ini menjadi lebih berkelanjutan dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan, seperti tas di Paris yang secara khusus menargetkan hal tersebut.
Namun, ada perdebatan mengenai apakah program ini dapat mengubah perilaku jangka panjang. Laporan Finlandia menyebutkan bahwa kotak bayi mungkin lebih berperan dalam perubahan perilaku jangka pendek atau kelahiran.