Studi Ungkap Perempuan Lebih Rentan Stres dalam Pekerjaan
JAKARTA - Perempuan merupakan kelompok orang yang lebih rentan mengalami stres dalam dunia kerja. Hal ini diungkap lewat studi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa atau Kaukus Keswa pada 2024.
Studi tersebut berfokus meneliti tingkat stres yang dialami pada pekerja di sektor keuangan. Ditemukan bahwa perempuan termasuk kelompok orang yang rentan stres dan mengalami gangguan kesehatsn jiwa ketika bekerja.
“Studi ini menunjukkan bahwa pekerja usia muda, yaitu yang berusia di bawah 40 tahun, dan juga pekerja perempuan di sektor keuangan merupakan kelompok yang paling rentang alami gangguan kesehatan jiwa atau mental health illnes,” ungkap Peneliti Utama dan Inisiator Kaukus, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, saat konferensi pers di kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 November 2024.
Baca juga:
- 4 Cara Melakukan Detoks Ginjal Secara Alami
- Dipenuhi Aura Mistis, Harry Halim Tampilkan Karya Tajam dan Berani Lewat Tajuk Redemtion
- Ganti Kunafa dengan Bihun, Viral Seleb TikTok Mursid Bikin Cokelat Dubai Versi Kreasi Sendiri
- Dipakai Abdul Qohar hingga Tokoh Dunia, Simak Ketahanan Jam Tangan Audemars Piguet yang Harganya Capai Rp1 Miliar
Meski demikian, kerentanan terhadap stres pada pekerjaan ini tidak hanya dialami perempuan pekerja sektor keuangan, tetapi juga bidang pekerjaan lainnya. Dokter Ray mengatakan bahwa terdapat faktor yang memengaruhi hal tersebut, yakni peran ganda yang harus dilakukan perempuan.
“Perempuan bekerja itu punya problem peran ganda. Perempuan bekerja dan punya anak dia berperan sebagai ibu, dia juga sebagai istri,” tuturnya.
Dengan peran ganda tersebut, perempuan dituntut untuk melakukan semuanya dengan baik. Mereka diharuskan melakukan beberapa peran dalam waktu yang bersamaan, sehingga risiko mengalami rasa penat hingga stres semakin tinggi.
“Dia (perempuan) harus memerankan sebagai pekerja dan sebagai istri, itu beban, tekanan lebih besar. Itu yang buat perempuan lebih rentan (stres bekerja) karena peran gandanya,” pungkas Dokter Ray.