DPR Sambut Positif Program 'Lapor Mas Wapres', Dorong Kementerian Tiru Langkah Gibran
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir menyambut positif langkah Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka membuat program 'Lapor Mas Wapres'.
Menurutnya, Gibran bisa menyerap berbagai aspirasi masyarakat melalui program tersebut.
"Bagus, wakil presiden proaktif untuk menyerap aspirasi masyarakat. Sebagai masyarakat tentunya sangat senang bisa memberikan aspirasi kepada wapres," ujar Adies kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November.
Waketum Partai Golkar itu lantas mendorong kementerian/lembaga untuk meniru langkah Gibran. Dia menilai, program 'Lapor Mas Wapres' menambah pilihan bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.
"Saya rasa mungkin ya baik juga kalau seluruh kementrian dengan sektornya sendiri-sendiri membuka pengaduan, kayak di kepolisian kan sudah ada pengaduan, TNI juga sudah ada, menteri-menteri lain mungkin bisa meniru, apalagi Pak Wapres sudah membuka itu, saya rasa baik-baik saja," jelasnya.
Seperti diketahui, Wapres RI Gibran Rakabuming Raka membuat program 'Lapor Mas Wapres' untuk mempermudah warga membuat aduan ke Istana Wapres, Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, mulai Senin, 11 November.
"Mulai besok, saya akan membuat pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum. Bapak ibu dapat langsung datang ke Istana Wakil Presiden ya," tulis Gibran dikutip dari akun Instagram @gibran_rakabuming, Minggu, 10 November.
Program itu juga menjadwalkan pengaduan mulai dari hari Senin hingga Jumat, pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
'Lapor Mas Wapres' juga membuka pengaduan melalui nomor WhatsApp. Masyarakat dapat mengirimkan aduannya di nomor 081117042207.
Baca juga:
- Taruna Akmil Malaysia Setrika Panas Badan Juniornya Terancam Bui dan Balikin Dana Beasiswa
- Kumham Imipas Bentuk Komisi Bersama Tangani 8.000 WNI di Filipina yang Dilanda Bencana Topan
- AS Dukung Teroris Kurdi Demi Capai Tujuan di Suriah, Turki Desak Pikir Ulang
- Bos Perusahaan Minyak Zaitun Terbesar di Tunisia Ditahan Terkait Korupsi Pertanahan