Belum Genap 4 Tahun, BSI Kini jadi Bank Syariah Terbesar Ke-9 Dunia
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar. Meski baru akan menginjak usia 4 tahun, namun perkembangan bank terbesar di RI itu terbilang cukup baik.
"Alhamdulillah (usia BSI) hampir 4 tahun. Jadi, 1 Februari 2025 nanti bank ini akan berulang tahun keempat dan kami bersyukur perkembangannya sangat baik. Hari ini, BSI ada di posisi the best mid-size bank yang ada di Indonesia," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat peluncuran SuperApp Byond By BSI di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu, 9 November.
Tak hanya menjadi salah satu bank terbesar dan terpercaya di Tanah Air, BSI juga berhasil jadi salah satu bank syariah terbesar di dunia. Diketahui, BSI berada di posisi ke-9 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
"Alhamdulillah dengan pergerakan harga saham yang terus meningkat, hari ini BSI adalah bank syariah terbesar nomor 9 di dunia berdasarkan market capitalisation," katanya.
Hery turut memaparkan sejumlah kinerja positif BSI, yang mana perbankan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 21 persen. Kemudian, angka Non Perfoming Financing (NPF) perusahaan yang masih sangat rendah, yakni di bawah dua persen.
"Kami di posisi September yang lalu alhamdulillah bisa tumbuh dengan baik. Mungkin BSI adalah bank dengan pertumbuhan profit tertinggi di atas 21 persen di September tahun lalu," tutur Hery.
Baca juga:
- 4 Cara Melakukan Detoks Ginjal Secara Alami
- Dipenuhi Aura Mistis, Harry Halim Tampilkan Karya Tajam dan Berani Lewat Tajuk Redemtion
- Ganti Kunafa dengan Bihun, Viral Seleb TikTok Mursid Bikin Cokelat Dubai Versi Kreasi Sendiri
- Dipakai Abdul Qohar hingga Tokoh Dunia, Simak Ketahanan Jam Tangan Audemars Piguet yang Harganya Capai Rp1 Miliar
Dia pun berharap, ke depan BSI akan menjadi energi penggerak ekonomi syariah di Indonesia.
"Kami juga bisa menjaga kualitas pembiayaan kami. NPF di bawah 2 persen, cost of credit di bawah 1 persen. Ini adalah bagian persembahan dari kami untuk bagaimana membantu, mendukung dan juga menjadi energi baru penggerak ekonomi syariah di Indonesia," pungkasnya.