6 Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Membantu Anak Mendapat Teman
JAKARTA - Pertemanan merupakan salah satu sumber kesenangan terbesar dalam kehidupan anak. Tak hanya itu pertemanan juga penting bagi perkembangan anak. Pertemanan menjadi dasar bagi keterampilan seumur hidup seperti mendengarkan orang lain, memecahkan masalah, dan mengekspresikan diri. Pertemanan juga bisa membuat anak jadi lebih percaya diri. Seiring bertambahnya usia anak, pertemanan mulai memainkan peran lebih besar dalam kehidupan emosional dan pribadi mereka.
Jika anak tidak memiliki hubungan ini, lama kelamaan dapat berdampak serius pada suasana hati, kepercayaan diri, dan fungsi kehidupan mereka. Pergi ke sekolah setiap hari bisa menjadi ujian. Menggunakan media sosial bisa membuat depresi. Anak yang kesepian sering kali merasa ditolak, tidak terlihat, atau merasa ada yang salah dengan diri mereka.
Untuk itu, orang tua memainkan peran penting di sini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua dalam membantu anak mendapatkan teman, baik di sekolah atau di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Buat rencana
Jika anak kesulitan bertanya apakah seseorang ingin bergaul, misalnya, Anda dapat bekerja sama dengan mereka membuat rencana tentang cara melakukannya. Dr. Bethany Vibert, PsyD, seorang psikolog di Child Mind Institute, melansir halaman Child Mind Institute, Jumat, 8 November merekomendasikan untuk memiliki rencana A dan rencana B untuk berjaga-jaga. "Jika anak sudah merasa kesepian dan kemudian mereka menempatkan diri dalam posisi yang rentan untuk menghubungi seseorang, saya pikir orang tua bisa membantu mereka mencari tahu apa yang harus dilakukan jika rencana tersebut tidak berhasil." Memiliki rencana B juga dapat membantu anak-anak merasa lebih percaya diri saat melakukannya.
Latih keterampilan sosial
Bagi anak-anak yang kesulitan dengan keterampilan sosial, cobalah memberi mereka banyak kesempatan berlatih dengan kecepatan mereka sendiri dalam lingkungan yang mendukung. Latih anak tentang hal-hal yang mereka anggap menantang. Bisa dengan berlatih menyelesaikan konflik atau memperhatikan ketika seseorang kehilangan minat dalam suatu kegiatan. Dan cobalah bermain peran untuk memberi mereka pengalaman. Kerabat serta keluarga juga dapat membantu sehingga mereka berlatih dengan banyak orang.
Berikan dorongan
Anak-anak yang merasa cemas atau tertekan cenderung tidak mau keluar rumah.
"Ketika anak mengatakan ingin tinggal di rumah, sulit untuk menentukan seberapa besar dorongan yang harus diberikan," ungkap Michelle Kaplan, LCSW, seorang pekerja sosial berlisensi.
Jika anak bertindak seperti ini, Anda sebagai orang tua bisa mengakui perasaan tersebut terlebih dahulu. Kemudian, ingatkan mereka bahwa mereka akan bersenang-senang begitu berada di sana dan berikan banyak dukungan dan pujian karena melakukan sesuatu yang menantang.
Ajak anak ngobrol
Mencari dan memulai topik pembicaraan memang tidak mudah. Tapi, orang tua harus mengajari anaknya soal hal ini. Misalnya dengan mengajak anak untuk duduk dan makan bersama ketika pulang sekolah. Cobalah untuk mengobrol dan bahaslah topik yang menarik minat anak yang mungkin mereka bicarakan dengan anak-anak lain.
Baca juga:
- Bikin Pelanggan Terkejut, Sebuah Kafe di Australia Tawarkan Kopi Susu Pakai ASI
- Jangan Asal Semprot, Simak 5 Tips Memakai Parfum agar Wanginya Awet Seharian
- Tanpa Oven dan Mixer, Resep Bolu Kukus Pisang Cokelat yang Cocok untuk Anak Kos
- 5 Rempah Sehat Dikonsumsi untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan
Pancing anak
Anak terkadang enggan untuk memulai sesuatu. Jadi, orang tua harus memberi pancingan supaya mereka mau proaktif. Biasakan anak untuk menghadapi kelompok kecil terlebih dahulu. Bila sudah mantab, baru ajak anak bergabung dengan kelompok besar. Itu penting untuk dilakukan orang tua supaya buah hatinya dapat membangun kepercayaan dirinya.
Jangan abaikan anak
Orang tua bisa saja menghindari atau mengabaikan situasi sosial yang sulit bagi anak. Tapi kebiasaan itu ada baiknya tidak dilakukan karena anak tidak akan belajar memperbaiki caranya berelasi. Dr Vibert merekomendasikan agar anak yang pemalu didorong dari zona nyaman ke dalam situasi baru dengan pendekatan yang lembut.