Anarkis di Teluknaga, dan Kecewanya Warga Terhadap Aparat Dalam Peristiwa Bocah Tertabrak Truk
TANGERANG - Aksi pengerusakan sejumlah truk di Teluknaga, Tangerang menjadi bukti amarah warga sudah mendidih. Puncaknya, ketika seorang bocah perempuan berusia 9 tahun tertabrak dump truk di Jalan Raya Salembaran. Aparat kepolisian pun menjadi sasaran amuk warga karena dianggap membiarkan aktivitas truk yang dianggap melanggar peraturan.
Pengerusakan truk dan kendaraan polisi dinilai sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah yang dinilai lamban dalam menindak tegas para pelanggar aturan. Sebab, menurut warga sekitar, kecelakaan truk sudah sering terjadi di kawasan tersebut.
Sebagaimana diketahui, truk yang membandel ini seharusnya tidak dapat melintas dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Namun, hingga saat ini masih banyak truk yang melintas dan membahayakan pengguna jalan.
Usman, salah satu warga Teluknaga mengatakan, kejadian serupa sudah sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Hal itu yang membuat warga marah dan kecewa sehingga melakukan tindakan anarkis.
“Kami sudah tidak sabar lagi. Kejadian ini sudah berulang kali. Kami meminta pemerintah untuk tegas menegakan peraturan yang ada," kata Usman.
Mobil Fortuner hitam kendaraan dinas Waka Polres Metro Tangerang Kota juga diamuk warga. Massa memukul mobil menggunakan kayu dan melemparinya dengan batu.
“Hancurkan, bapak bela rakyat pak. Kasihan anak sekolah pada berangkat pak,” teriak seorang wanita dalam video yang dilihat.
Baca juga:
- Gegara Tabrak Bocah 9 Tahun, Warga Teluknaga Sweeping Truk Tanah dan Mobil Polisi
- Polisi Tangkap Sopir Truk yang Tabrak Bocah 9 Tahun di Teluknaga
- Para Pemegang Senjata Api Bela Diri Diharapkan Memahami Prosedur Keselamatan
- Ungkap Kasus Mutilasi Janda Asal Tangerang, Polisi Sebut Potongan Kepala Ditemukan 600 Meter dari Lokasi Awal
Aksi anarkis yang dilakukan warga adalah buntut dari peristiwa kecelakaan yang membuat seorang bocah berusia 9 tahun mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.
Informasi didapat, kecelakaan bermula ketika dump truck datang dari arah Kosambi menuju Teluknaga melintas di Raya Salembaran. Tak lama kemudian melintas sepeda motor yang dikendarai korban mendahului truk tanah dari arah kiri.
Ruas jalan yang dilalui korban dengan motor terlalu sempit sehingga korban terjatuh ke kanan lalu tergilas roda truk. Warga yang melihat kejadian itu langsung berkerumun dan mengamankan sopir truk.
Warga marah melihat kondisi fisik korban begitu fatal. Korban pun segera dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat penanganan medis. Sedangkan sopir truk inisial DWA dibawa ke Polres Metro Tangerang Kota untuk diproses hukum.
Diprosesnya DWA ke polisi tidak membuat warga lega. Amarah mereka justru semakin meledak-ledak hingga akhirnya merusak truk yang menabrak korban.
Tak puas, warga juga melakukan sweeping dump truk yang kerap beroperasi di wilayah tersebut. Sebab, warga menilai operasional dump truk yang melanggar aturan menjadi penyebab kecelakaan, dan itu pun sering terjadi.
Sebanyak 12 truk tanah yang berbaris di pinggir jalan turut dihancurkan warga. Dan satu unit truk dibakar warga di area proyek.
Mobil polisi pun menjadi sasaran warga. Mereka merusak kendaraan dinas Waka Polres Metro Tangerang Kota. Warga menganggap kepolisian melakukan pembiaran terhadap aktivitas truk yang melanggar peraturan.