Janji Pasang Wi-Fi Gratis di Masjid Jakarta, Pramono Anung: Bukan Sesuatu yang Mahal
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berencana memasang jaringan Wi-Fi gratis di masjid-masjid Jakarta. Hal ini didasarkan pada permintaan sejumlah pemuda yang berdialog dengan Pramono.
"Para pemuda yang masjidnya dikelola oleh mereka, mereka butuh ruang untuk tempat bisa berkumpul bisa berorganisasi memerlukan Wi-Fi. Wi-Fi kan sekarang bukan sesuatu yang mahal," kata Pramono di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 30 Oktober.
Menurut Pramono, pemasangan Wi-Fi di masjid dan ruang publik lainnya bisa diwujudkan lewat alokasi anggaran pembangunan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
Sebab, Pramono mengaku telah mengkaji anggaran daerah di Jakarta untuk program-programnya seperti menjalankan sarapan gratis di sekolah.
"Saya yakin kalau untuk Wi-Fi kebutuhan dananya kecil. Dibandingkan dengan makan sarapan gratis saja, pasti jauh lebih tinggi sarapan pagi," urai Pramono.
Sebelumnya, Pramono juga menyatakan keinginannya agar semua RT dan RW di Jakarta mempunyai kamera pengawas (CCTV) demi mengurangi tingkat kerawanan dan kriminalitas.
"Ternyata di Jakarta ini belum semua RT/RW punya CCTV. Kalau kami diberikan amanah untuk memimpin Jakarta, semua RT/RW di Jakarta harus punya CCTV. Hal itu untuk mengurangi tingkat kerawanan dan juga kriminalitas, bullying, dan sebagainya," tutur Pramono beberapa waktu lalu.
Merujuk hasil kajian tahun 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta idealnya membutuhkan CCTV sebanyak 70 ribu titik.
Hingga pertengahan tahun 2024, layanan CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta terealisasi di 747 titik. Penyebarannya yakni, Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan sebanyak 172 titik.
Selain membahas CCTV, Pramono juga menyoroti tentang biaya operasional RT dan RW. Dia ingin menggandakan biaya operasional yakni untuk RT menjadi Rp4 juta dari semula Rp2 juta sementara RW menjadi Rp5 juta dari semula Rp2,5 juta per bulan.
"Ini jumlah yang tidak terlalu banyak. RT kita sekitar 30.900-an sekarang ini, RW 2.700 sekian. RT/RW itu kan ujung tombak," ujar Pramono.