Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Letusan Setinggi 500 Meter
LUMAJANG - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak pada pagi tadi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 22 Oktober 2024, pukul 05.37 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Antara, Selasa, 22 Oktober.
Menurut dia kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.
Erupsi yang terjadi pukul 05.37 WIB merupakan erupsi kedua Gunung Semeru yang tercatat, karena sebelumnya pada pukul 00.32 WIB gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi, namun visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut.
"Kendati demikian, erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 130 detik," tuturnya.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Baca juga:
- Jaksa Ungkap Sandra Dewi Terima Uang Miliaran Dari Perusahaan Helena Lim
- Hari Ini, Sandra Dewi Kembali Jadi Saksi di Sidang Korupsi Timah Harvey Moeis
- Prabowo Lantik Abdul Kadir Karding jadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
- Tuntas, Ini Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo pada Senin Malam
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.
Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.