71 Nelayan Asal Kalteng Terjebak di Perairan Sukabumi Jabar,  Cawagub Suwanto Sesalkan Tak Ada Peringatan Dini Cuaca Buruk

JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Sri Suwanto menyesalkan tak adanya peringatan dini atau imbauan mengenai cuaca buruk di balik insiden 71 nelayan asal Kalimantan Tengah (Kalteng) terjebak di perairan  Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Diketahui, Tim SAR gabungan mengalami kesulitan dalam melakukan evakuasi terhadap 71 nelayan yang terjebak di dermaga eks tambang Pasir Besi PT Sumber Baja Prima (SBP), Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Menurut Suwanto, keselamatan nelayan, serta upaya perlindungan terhadap masyarakat pesisir, harus menjadi prioritas utama pemerintah, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Berdasarkan data yang saya miliki ada 24.479 orang dari suku sunda yang menetap di Kalteng atau 1,36 persen dari populasi di Kalteng. Saya turut prihatin atas musibah tersebut. Musibah ini bukan saja menyangkut keluarga yang ada di Sukabumi tapi juga menyangkut kita semua sebagai rasa kemanusiaan. Kesedihan keluarga korban menjadi kesedihan kita bersama,” ujar Suwanto dikutip, Jumat, 18 Oktober.

Sri Suwanto mengaitkan insiden ini dengan visinya untuk Kalimantan Tengah, khususnya dalam memberdayakan sektor perikanan dan pertanian. Ia menekankan perlunya kebijakan perlindungan sosial yang kuat serta peningkatan infrastruktur keselamatan bagi para nelayan, termasuk teknologi pemantauan cuaca dan sistem peringatan dini.

“Insiden hilangnya nelayan ini harus menjadi pelajaran untuk lebih serius memperhatikan keamanan kerja di sektor yang rentan terhadap kondisi alam yang berbahaya,” ucapnya.

Suwanto yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng 2017-2022 ini berkomitmen bahwa jika terpilih, ia akan memperjuangkan program-program yang fokus pada kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat pesisir dan petani, dua kelompok yang dianggap sebagai tulang punggung ekonomi daerah.

“Kami sudah blusukan ke daerah-daerah pesisir Kalteng dan mendata seluruh keluhan masyarakat termasuk nelayan dan semua itu kami elaborasikan dalam program prioritas kerja saya dan Pak Abdul Razak,” kata Suwanto.